PGI dan Jaringan Perempuan Kristen Perkuat Sinergi Hadapi Isu Perempuan

JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) bersama Jaringan Perempuan Kristen mengadakan pertemuan di Grha Oikoumene, Jakarta, pada Selasa (25/6), sebagai Langkah strategis untuk memperkuat sinergi dalam merespons berbagai isu yang dihadapi perempuan di lingkungan gereja dan masyarakat luas.

Pertemuan ini mempertemukan para aktivis, pelayan, dan pimpinan perempuan dari berbagai denominasi gereja serta organisasi keagamaan Kristen. Dalam suasana penuh semangat, mereka berdiskusi dan merumuskan langkah-langkah konkrit untuk mengarusutamakan isu kesetaraan gender serta memperkuat layanan terhadap perempuan dan anak, terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan, pendampingan korban, pengembangan kapasitas, dan advokasi kebijakan.

Wakil Sekretaris Umum PGI, Pdt. Lenta Enni Simbolon, dalam sambutannya menekankan pentingnya membangun keberlanjutan dari pertemuan ini melalui aksi nyata yang berdampak. “Kita sama-sama menjaga komitmen itu supaya kerja-kerja ke depan juga lebih kuat lagi antara perempuan-perempuan di aras yang berbeda, di lembaga yang berbeda, dan kita berharap juga akan ada tindak lanjut dari pertemuan hari ini. Jadi senang sekali supaya pertemuan hari ini sungguh-sungguh menyumbangkan hal yang baik bagi gereja-gereja di Indonesia,” ungkapnya.

Pertemuan yang diinisiasi oleh Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI ini mendapat apresiasi luas dari para peserta. Ketua Komisi Perempuan PGI, Pdt. Lily Danes, menyatakan antusiasmenya terhadap semangat kolaboratif yang tumbuh dalam forum tersebut. “Pertemuan ini luar biasa. Kita saling mengenal dan mulai membangun komitmen bersama. Ini tentu akan memperkaya konsep dan strategi pengelolaan program, khususnya bagi Biro Perempuan PGI ke depan,” ujarnya

Senada dengan itu, Sr. Stefani SJMJ yang mewakili Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), menambahkan bahwa pertemuan ini membuka ruang untuk sinergi lintas lembaga. “Dengan adanya sharing-sharing yang sudah dibagikan, kita bisa terus menjalin kerja sama yang baik dan berkolaborasi dalam berbagai program, terutama pemberdayaan perempuan dan perjuangan atas kesetaraan gender serta keadilan bagi perempuan dan anak,” jelasnya.

Dukungan serupa juga datang dari Pdt. Merilyn Yohanis, Sekretaris Badan Pengurus Nasional Persekutuan Perempuan Berpendidikan Teologi di Indonesia (BPN Peruati). Ia menekankan pentingnya gerakan kolektif dalam memperjuangkan pembebasan dari diskriminasi.

“Dalam forum ini kita bisa bergerak Bersama untuk pembebasan bagi kaum yang didiskriminasi, terutama perempuan dan anak, khususnya dalam bidang pendidikan dan ekonomi,” tegasnya.

Pertemuan ini menjadi awal yang menjanjikan dari sebuah perjalanan Bersama antarorganisasi perempuan Kristen di Indonesia. Dengan semangat oikoumenis, sinergi yang dibangun diharapkan tidak hanya memperkuat posisi perempuan dalam kehidupan bergereja, tetapi juga menjadi kekuatan transformatif bagi perubahan social yang lebih adil dan setara di masyarakat luas.