Bersama Tokoh Lintas Agama, PGI Ikut Serukan Penolakan Terhadap PSN yang Merusak Lingkungan dan Menggerus Rakyat


admin
26 Jun 2025 18:24
Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik, Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LHKP PP Muhammadiyah) bersama dengan Yayasan Pusaka Bentala Rakyat menggelar Diskusi Publik bertajuk, Tanggung Jawab Profetik Kaum Agamawan: Menjaga Alam dan Berpihak pada yang Tertindas, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (24/6/2025).
Diskusi publik ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan akan adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagas atas nama pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, ternyata malah menghadirkan ancaman serius bagi keberlanjutan lingkungan hidup, keadilan sosial, serta integritas tata kelola negara.
Berdasarkan riset dan pemantauanLHKP PP Muhammadiyah, serta laporan dari berbagai lembaga hak asasi manusia dan masyarakat sipil, PSN telah melahirkan pelanggaran hak-hak masyarakat adat, kriminalisasi warga penolak proyek, serta perusakan lingkungan hidup yang sistemik.
Menanggapi kondisi tersebut, para tokoh lintas agama di Indonesia berkumpul dalam diskusi publik dan menyuarakan seruan profetik sebagai bentuk tanggung jawab spiritual dan moral mereka terhadap bumi dan sesama.
Hadir dalam diskusi publik tersebut, Dr. Busyro Muqoddas, S.H., M.H., Ketua PP Muhammadiyah yang menyampaikan keynote speech, Bersama para narasumber, yaitu Rm. Yohanes Kristo Tara, OFM (JPIC OFM Indonesia), Pdt. Johan Kristantara, M.Th. (Sekretaris Eksekutif Bidang KKC PGI), Dr. Didin Syafruddin, M.A., Ph.D. (Direktur Eksekutif PPIM UIN Jakarta), Hening Parlan (Wakil Ketua LLHPB PP ‘Aisyiyah), dan Gus Roy Murtadho (Pengasuh Pesantren Ekologi Misykat Al-Anwar).
Para tokoh agama menyampaikan pemikiran-pemikiran akan pentingnya “pertobatan ekologis” dan perlawanan terhadap teologi antroposentris yang mempersepsikan manusia sebagai pusata dan penguasa alam. Semestinya, manusia menempatkan diri sebagai sahabat dan penjaga alam.
Ditekankan bahwa agama-agama sejatinya berpihak pada yang lemah dan tertindas, dan karenanya tidak boleh dijadikan alat pembenar atas praktik ketidakadilan yang muncul akibat industri ekstraktif maupun proyek strategis nasional. Dr. Didin Syafruddin membuka hasil penelitian PPIM UIN Jakarta yang menunjukkan adanya kecenderungan pandangan apokaliptik di masyarakat.
Pandangan ini membuat Sebagian masyarakat memaklumi kerusakan lingkungan sebagai bagian dari “tanda-tanda kiamat” yang tak terhindarkan.
Sebagai kesimpulan, para tokoh agama menyerukan penghentian proyek PSN yang merusak lingkungan dan menggusur masyarakat adat dengan semena-mena. Dr. Busyro Muqoddas mengemukakan bahwa berdasarkan nilai kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, masyarakat adat di Merauke pun harus dimerdekakan dari kerusakan lingkungan akibat PSN.
Berikan Komentar
Alamat email anda tidak akan dipublish, form yang wajib diisi *
Berita & Peristiwa
Ketua Umum PGI dan Rombongan Kunjungi Padang Sarai: "Anak-anak korban ...
PADANG,PGI.OR.ID-Peristiwa pembubaran dan perusakan sebuah rumah doa sekaligus tempat pendidikan bagi siswa Kr...
PGI-ICRP Perkuat Komitmen Merawat Dunia dengan Cinta
JAKARTA,PGI.OR.ID-Peristiwa intoleransi belakangan makin marak terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Meresp...
PGI dan PIKI Bertemu, Tegaskan Pentingnya Sinergi Gereja dan Masyaraka...
JAKARTA-PGI.OR.ID Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (P...