Perayaan HDS 2025. Momentum untuk Berempati dan Bersolidaritas

JAKARTA,PGI.OR.ID-Sekitar 300 perempuan dari berbagai denominasi gereja mengikuti kegiatan hari Doa seDunia (HDS) 2025 yang dilaksanakan oleh Komisi Perempuan dan Anak (Kompera) PGIW DKI Jakarta, di Gereja HKBP Menteng, Jl. Jambu, Jakarta Pusat, pada Jumat (14/3/2025).
Tata ibadah HDS yang dilaksanakan setiap minggu pertama di bulan Maret ini, dipersiapkan oleh Komisi HDS dari negara Kepulauan Cook, di Samudra Pasifik, yang diterjemahkan, diadaptasi dan dikembangkan oleh PGI melalui Biro Perempuan dan Anak (BPA).
HDS 2025 hadir dengan tema “Aku Diciptakan dengan Ajaib dan Istimewa”. Tema ini mengingatkan kita semua bahwa setiap anak adalah ciptaan Tuhan yang sangat istimewa dan berharga. Tidak ada anak yang tidak penting di mata Tuhan, dan kita semua sangat berarti bagi-Nya.
Menurut Ketua Kompera PGIW DKI Jakarta, Dr. Ir. Serirama Butarbutar, perayaan HDS kali ini berbeda dengan yang sebelumnya. “Kalau tahun lalu dirayakan oleh perempuan karena saat itu namanya hanya Komisi Perempuan (Komper), tetapi sekarang sudah menjadi Komisi Perempuan dan Anak (Kompera) untuk anak, perayaannya dilaksanakan pada Sabtu 15 Maret 2025 dilaksanakan langsung oleh Bidang Anak Kompera DKI Jakarta, di Gereja Gerakan Pentakosta (GGP), di Sektor Timur. Sedangkan acara sekarang ini tuan rumahnya adalah Sektor Pusat,” jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan, perayaan HDS 2025 selain didukung Kompera Sektor Pusat sebagai tuan rumah juga didukung tim Angklung dari Seksi Perempuan HKBP Ressort Menteng, Jalan Jambu, juga didukung oleh penampilan dari Paduan Suara sektor Utara, Selatan, Timur dan kolektan dari Sektor Barat.
Mengacu kepada tema HDS 2025, Ketua Kompera PGIW DKI Jakarta berharap, kaum perempuan sungguh-sungguh melakukan fungsinya yaitu sebagai penolong, pelayan dan pembimbing. “Tadi sudah disampaikan Ibu pendeta bahwa perempuan itu diciptakan ajaib dan Istimewa, dengan 3 fungsi yang dimilikinya yaitu penolong, pelayan, dan pembimbing,” jelas Serirama Butarbutar.
Dia pun berharap agar melalui perayaan ini, semua perempuan boleh merasakan bahwa mereka benar-benar-benar diciptakan Tuhan dengan ajaib dan istimewa dengan 3 fungsinya tadi, serta terus melakukan kebaikan-kebaikan tidak hanya terhadap sesama, tetapi juga semua ciptaan Tuhan.
Sementara itu, mewakili MPH-PGIW DKI Jakarta, Pdta. Constan Wattimury dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada pelaksanaan HDS 2025 ini. Diharapkan kegiatan ini tidak hanya seremonial semata, melainkan momen kebersamaan perempuan untuk mengingat pentingnya nilai-nilai Kristiani dilaksanakan di tengah kehidupan mereka.
Hal senada juga disampaikan Kepala Biro Perempuan (BP) PGI, Pdt. Sonya M. Uniplaita. Menurutnya perayaan HDS menjadi momen untuk berempati dan solidaritas kepada perempuan di negara lain. “Karena kita punya tantangan yang sama. Bagaimana kita bersolidaritas dan berjalan bersama menghadapi semua tantangan yang harus dihadapi,” ujarnya.
Dalam khotbahnya, Pdt.Roida Situmorang menekankan dalam kondisi apapun, Perempuan harus mengucap syukur. “Kita harus bersyukur meski dalam lembah kekelaman, bias gender. Sekalipun penderitaan kesakitan kita alami tapi tetap kita sadari kita ciptaannya yang ajaib, dan istimewa. Kita bisa alami semuanya lalu kita katakan semua karena anugerah Tuhan,” tegasnya.
Dalam perayaan HDS 2025, seluruh peserta yang hadir menggunakan pakaian dengan nuansa cerah, serta rangkaian bunga yang melilit di kepala, layaknya perempuan di Kepulauan Cook.
Pewarta: Markus Saragih