Obituari Pdt. Caroline E. Pattiasina Toreh. Sosok Perempuan Pahlawan dalam Gerakan Oikoumene


admin
30 Jul 2025 23:29
JAKARTA,PGI.OR.ID-Keluarga besar Salemba 10 merasakan duka amat dalam atas berpulangnya Pdt. Caroline Engelina Pattiasina Toreh, istri dari Pdt. Dr. Joseph M. Pattiasina (alm) mantan Sekum PGI periode 1989-2000, pada Sabtu, 26 Juli 2025, di RS. Pekayon Bekasi.
Dalam sambutannya saat ibadah penglepasan Pdt. Caroline Engelina Pattiasina Toreh, di GPIB Gloria, Bekasi, pada Senin (28/7), selain menyampaikan rasa dukacita, Wasekum PGI, Pdt. Lenta Enni Simbolon menegaskan bahwa almarhum adalah sosok perempuan pahlawan dalam gerakan oikoumene di Indonesia.

Kiprah Pdt. Caroline E. Pattiasina Toreh, lanjutnya, tidak hanya mendampingi sang Suami, Sekum PGI Pdt. Dr. Joseph M. Pattiasina (alm), yang sering tampil dalam panggung-panggung PGI, namun keterlibatannya dengan menjadi pengurus di WCC, kerap penterjemah dalam kegiatan CCA, dan WCC, maka tidak terbantahkan sebagai sosok perempuan, dan juga ibu, menjadi pahlawan dalam gerakan oikoumene di Indonesia.

Diakhir sambutannya, ia berharap agar warisan yang baik, yang ditinggalkan Pdt. Caroline akan terus kita teladani bersama sebagai gereja-gereja yang ada di Indonesia.
Ibadah penglepasan Pdt. Caroline Engelina Pattiasina-Toreh tidak hanya diikuti oleh seluruh keluarga besar yang berduka, tetapi juga perwakilan dari UKI Jakarta, Sinode GPM, Perwati, MPH-PGI beserta staf, tetapi juga pensiunan PGI, serta para sahabat.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum PGI, Pdt. Jacky Manuputty dalam khotbahnya mengajak jemaat untuk mengenang dan merenungkan pengorbanan Pdt. Caroline Pattiasina Toreh (Tante Lien), yang tak terhitung jumlahnya yang telah ia lakukan. Ia mungkin mengorbankan waktu, kenyamanan, dan bahkan impiannya demi kebaikan anak-anaknya. Setiap momen yang dibagi, baik itu pelukan hangat, kata-kata dorongan, atau hidangan sederhana yang disiapkannya, adalah bukti cintanya yang mendalam.
Disampaikan pula, Ibu Lien telah sampai di garis akhir. Bersama Paulus ia katakan “aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir.” Dalam bacaan ini Paulus tidak menekankan kemenangan, namun ketahanan dan penyelesaian dari suatu rally kehidupan yang Panjang. Ketahanan untuk berada dalam setiap lintasan rally kehidupan dan iman dengan kondisi yang berbeda-beda. Dan ia mengaku bahwa Tuhanlah yang mendampingi dan menguatkannya, bahkan menyelamatkannya.
“Jika dalam lintasan iman yang sama Ibu Lien telah bertahan selama 87 tahun maka saya sungguh percaya bahwa kedukaan kita saat ini tak akan melampaui keharuan melihatnya menerima mahkota kebenaran yang dikaruniakan Tuhan,” jelas Pdt. Jacky.

Riwayat Hidup dan Pelayanan Pdt. Caroline Engelina Pattiasina Toreh
Pdt. Caroline Engelina Pattiasina Toreh adalah pendeta emeritus dari Gereja Protestan Maluku (GPM). Ia lahir di Singapura, 3 Juni 1938. Menikah dengan Pdt. Dr. Joseph M. Patiiasina (Alm), dan dikarunia satu orang putri dr. Gratia Anna Pattiasina.
Latar belakang pendidikan Pdt. Caroline Engelina Pattiasina Toreh, yaitu SD – SMA di Tomohon, Sulawsi Utara (tamat 1958), sarjana Theologi di STT Jakarta (1959-1964), Union Theological Seminary, Richmond, Virginia USA (1973-1974), Master of Theology Princeton Theological Seminary, New Jersey, USA (1974-1975), Fuller Theological Seminary, Pasadena, California, USA. Program Ph.D. in the Old Testament, dilanjutkan di STT Jakarta (1978-1984), dan Tugas Belajar: Program S3 bidang Perjanjian Lama di STT Jakarta (1990).
Sedangkan Riwayat pekerjaan/pelayanan, yaitu pada tahun 1965 ditahbiskan sebagai Pendeta pada Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM). Setelah menamatkan pendidikan pada Sekolah Tinggi Theologia Jakarta tahun 1968, maka dengan Surat Keputusan Badan Pekerja Sinode Gereja Protestan Maluku Nomor: 98 / I / I.Th, tertanggal 17 September 1968, Saudari Caroline Engelina Pattiasina / Toreh, S.Th, diangkat sebagai Pendeta/Dosen Tetap pada Institut Theologia GPM di Ambon.

Kemudian, dengan Surat Keputusan Badan Pekerja Sinode Gereja Protestan Maluku Nomor: 07 / I / STT, tertanggal 27 Januari 1976, Pendeta Caroline Engelina Pattiasina / Toreh, M.Th, diangkat sebagai Pembantu Rektor III (Urusan Riset dan Perpustakaan) pada Sekolah Tinggi Theologia GPM di Ambon. Surat Keputusan Badan Pekerja Sinode Gereja Protestan Maluku Nomor: 71 / IV / STT, tertanggal 14 Juni 1978, Pendeta Caroline Engelina Pattiasina / Toreh, M.Th, dibebaskan dari tugasnya sebagai Pembantu Rektor III (Urusan Riset dan Perpustakaan) pada Sekolah Tinggi Theologia GPM di Ambon.
Selanjutnya, Surat Keputusan Badan Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku Nomor: 175/ IV / Pa, tertanggal 10 Februari 1990, Pendeta Caroline Engelina Pattiasina / Toreh, M.Th,dibebaskan dari segala tugas dan tanggung jawab jabatannya selaku Dosen Tetap Fakultas Theologia UKIM di Ambon, untuk kemudian diberikan tugas belajar S3 di Jakarta, sekaligus mendampingi suaminya Pdt. DR. Joseph. M. Pattiasina yang terpilih sebagai Sekretaris Umum PGI masa bakti 1989 – 1993.
Terakhir, dengan Surat Keputusan Badan Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku Nomor: 192/ V / Pa, tertanggal 04 Juli 2003, Pendeta Caroline Engelina Pattiasina / Toreh, M.Th, dipensiunkan sebagai Pegawai Organik GPM, dengan Pangkat/Golongan: Pembina Utama Muda – Gol. IV/c, dengan masa kerja seluruhnya 24 tahun 9 bulan.
Beberapa keterlibatan Almarhumah di beberapa organisasi, antara lain Anggota Komisi Keesaan dan Kesaksian Dewan Gereja-gereja di Indonesia (1978-1980), Ketua DPD Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Maluku (1978-1984), Anggota Faith and Order Commission World Council of Churches-WCC (1978-1990), dan Anggota Central Committee, WCC (1983-1990). Selain itu, Anggota Women’s Concern Committee Christian Conference of Asia-CCA (1990-1994), Anggota Komisi Teologi BPK Gunung Mulia (1990-1994), Anggota Badan Pengurus Yakoma PGI (1990-1994), Anggota Kelompok Kerja Wanita, Biro Wanita PGI (1990-1994), dan Dosen di UKI Jakarta (1997-2015).
Dalam menikmati masa-masa pensiun bersama anak dan keluarga terkasih, Pendeta (Emeritus) Caroline Engelina Pattiasina / Toreh, M.Th, mengalami gangguan kesehatan (sakit) dan dalam perawatannya ia dipanggil pulang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa pada hari Sabtu, 26 Juli 2025, jam 02.15 WIB di RS. Pekayon Bekasi, dalam usia 87 tahun 1 bulan 23 hari.
Terhadap segala karya bakti pelayanan yang diberikan oleh Pendeta (Emeritus) Caroline EngelinaPattiasina / Toreh, M.Th, dengan ini Majelis Pekerja Harian Sinode GPM mengucapkan terima kasih dan ucapan berbela rasa yang sedalam-dalamnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar Pattiasina / Toreh, atas kesetiaan mendampingi Pendeta (Emeritus) Caroline Engelina Pattiasina / Toreh, M.Th, selama menjalankan tugas dan pengabdian hingga akhir hidupnya.
Berikan Komentar
Alamat email anda tidak akan dipublish, form yang wajib diisi *
Berita & Peristiwa
Ketua Umum PGI dan Rombongan Kunjungi Padang Sarai: "Anak-anak korban ...
PADANG,PGI.OR.ID-Peristiwa pembubaran dan perusakan sebuah rumah doa sekaligus tempat pendidikan bagi siswa Kr...
PGI-ICRP Perkuat Komitmen Merawat Dunia dengan Cinta
JAKARTA,PGI.OR.ID-Peristiwa intoleransi belakangan makin marak terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Meresp...
PGI dan PIKI Bertemu, Tegaskan Pentingnya Sinergi Gereja dan Masyaraka...
JAKARTA-PGI.OR.ID Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (P...