SAA ke-39 PGI Resmi Dibuka: Menguatkan Perjuangan Keadilan dan Kerukunan Antarumat
admin
19 Nov 2025 19:15
BANDUNG, PGI.OR.ID – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) resmi membuka Seminar Agama-Agama (SAA) ke-39 yang berlangsung pada 19–22 November 2025 di Lembang, Bandung. Mengusung tema “Memperjuangkan Keadilan, Merawat Kerukunan: Perjalanan Bersama Agama-agama dan Kepercayaan Menuju Indonesia yang Adil dan Rukun”, kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas iman dari seluruh Indonesia.
Penyelenggaraan SAA ke-39 didukung oleh Mission 21 sebagai mitra strategis PGI, Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB) Fajar Pengharapan sebagai tuan/nyonya rumah, Sekolah Tinggi Teologi INTI, serta PGIW Jawa Barat sebagai mitra regional. Peserta yang hadir berasal dari majelis-majelis agama, organisasi keagamaan, penghayat kepercayaan, lembaga advokasi HAM, organisasi masyarakat sipil, akademisi, peneliti, pemerintah, hingga jurnalis yang bergerak pada isu kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB). Tahun ini, PGI membuka call for papers, di mana karya terpilih dipresentasikan dalam panel khusus.
SAA ke-39 bertujuan membuka ruang dialog untuk menggali pendekatan baru dalam penguatan organisasi, forum, dan komunitas sipil yang bergerak dalam isu KBB. Dengan semakin berkembangnya ratusan organisasi masyarakat sipil di bidang ini, diperlukan metode advokasi dan edukasi yang lebih segar dan relevan. Selain itu, forum ini akan merumuskan rekomendasi bagi pemerintah mengenai kebijakan kerukunan beragama/berkeyakinan yang lebih adil dan kontekstual, sehingga tidak hanya bertumpu pada pendekatan keamanan.
_1763556279.jpeg)
Dalam sambutannya, Pdt. Yusak Toto, sebagai perwakilan tuan/nyonya rumah, menekankan bahwa keadilan bukan sekadar konsep abstrak, melainkan panggilan moral bagi setiap umat beragama. Ia menegaskan bahwa setiap tradisi agama mengajarkan keberpihakan kepada yang lemah dan penolakan terhadap penindasan. Namun, katanya, keadilan hanya dapat tumbuh di atas fondasi kerukunan. “Kerukunan bukan menghapus identitas, tetapi merawat perbedaan melalui dialog dan kerja sama,” ujarnya. Ia berharap SAA ke-39 menjadi ruang melahirkan ide-ide segar sekaligus langkah nyata bagi perjuangan keadilan dan perawatan kerukunan.

Sekretaris Umum PGI Pdt. Darwin Darmawan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pertemuan besar lintas iman ini. Ia mengangkat data Setara Institut bahwa kasus-kasus intoleransi tidak mengalami penurunan sepanjang 10 tahun terakhir. “Isu intoleransi belum menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah. Karena itu, CSO, kelompok agama dan masyarakat Indonesia perlu terus memperjuangkan keadilan,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya solidaritas seluruh umat beragama dan berkepercayaan untuk menjadi agen yang memperjuangkan keadilan dan merawat kerukunan dalam kehidupan berbangsa. Menurutnya, kehadiran bersama dalam forum seperti SAA merupakan wujud komitmen untuk terus menggumuli isu-isu kebangsaan secara kolektif.
_1763556403.jpeg)
Sementara itu, Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI, Dr. Jeane Marie Tulung, menegaskan relevansi tema SAA dengan konteks kemajemukan Indonesia. Ia menyebut pluralitas sebagai anugerah sekaligus tantangan, dan menempatkan keadilan serta kerukunan sebagai dua pilar rumah besar bangsa. “Tanpa keadilan, kerukunan mudah goyah. Tanpa kerukunan, perbedaan berubah menjadi ancaman,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa setiap ajaran agama menyerukan cinta kasih, kebenaran, dan penghormatan terhadap sesama, sehingga agama harus menjadi jembatan kedamaian, bukan tembok prasangka. Ia berharap agama dan kepercayaan dapat menjadi kekuatan moral yang saling menopang menuju Indonesia yang rukun, adil, dan penuh kasih.

SAA ke-39 resmi dibuka dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali oleh Sekretaris Umum PGI, sebagai simbol dimulainya rangkaian dialog lintas iman yang diharapkan membawa semangat baru bagi perjuangan keadilan dan kerukunan di Indonesia.
Dari seminar ini akan dirumuskan sejumlah dokumen penting, antara lain “Deklarasi Lembang 2025”, “Roadmap KUB” untuk penguatan institusi dan komunitas, rekomendasi regulasi KUB–KBB bagi pemerintah, serta Prosiding SAA ke-39 yang menghimpun seluruh materi narasumber serta tulisan ilmiah terpilih. (EDP)
Berikan Komentar
Alamat email anda tidak akan dipublish, form yang wajib diisi *
Berita & Peristiwa
TAB Angkatan VI Goes to Yogyakarta: 30 Pemuda Multikultural Dilatih Me...
YOGYAKARTA.PGI.OR.ID – Sebanyak 30 pemuda dari berbagai latar belakang agama, kepercayaan, dan budaya berkum...
Kick Off Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak 2...
JAKARTA,PGI.OR.ID-Dunia kembali diingatkan untuk membangun solidaritas dalam rangka melawan segala bentuk keke...
Refleksi Kemanusiaan: Ajakan dari Kedalaman Nurani
Lembang, 21 November 2025 – Di aula Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB) Lembang, tempat berlangsungnya sem...

