Respon Biro PRB PGI, JAKOMKRIS Bersama Jaringan Oikoumenis Gereja Terhadap Longsor dan Banjir Bandang di Sumut  

JAKARTA,PGI.OR.ID-Biro Pengurangan Risiko Bencana (PRB) PGI bersama JAKOMKRIS, PGIW Sumut, Tim Diakonia HKBP, GKPI, HKI, GBKP, GKLI, GKPS serta jaringan oikoumenis gereja, telah menggelar rapat kordinasi dalam rangka intervensi bantuan bagi korban longsor dan banjir bandang di Kota Sibolga serta Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara.

Sebagaimana diinformasikan oleh Kepala Biro PRB PGI, Pdt. Shuresj Tomaluweng, dalam rapat yang berlangsung via zoom, pada Rabu (26/11/2025) ini, meski di tengah keterbatasan informasi gereja-gereja anggota jejaring, termasuk HKBP, GBKP, HKI, dan GKPI, telah menyiapkan langkah-langkah awal respon tanggap darurat. Beberapa pos bantuan dan rencana dapur umum telah dipersiapkan untuk segera dioperasikan begitu akses jalan memungkinkan.

Persiapan ini mencakup pengumpulan logistik dasar seperti beras, mie instan, air bersih, perlengkapan kebersihan, serta potensi mobilisasi perlengkapan keselamatan. Tim Diakonia dari masing-masing sinode juga telah menyiapkan tenaga relawan yang dapat segera diberangkatkan setelah situasi memungkinkan. Semangat kesiapsiagaan ini menunjukkan kuatnya solidaritas lintas gereja dalam merespon keadaan darurat, meskipun berada dalam situasi penuh ketidakpastian. 

Dalam rapat tersebut, terkait mekanisme kolaborasi untuk meningkatkan efektivitas Intervensi, seluruh pihak menyepakati bahwa intervensi akan dilakukan secara terpusat dan terpimpin melalui PGIW Sumatera Utara. Kepemimpinan koordinatif ini dijalankan oleh Pdt. Ahmad Pinem, M.Th., selaku Sekum PGIW Sumut.

Dengan mekanisme ini, arus informasi, mobilisasi relawan, distribusi logistik, serta pengambilan keputusan strategis akan berada dalam satu alur koordinatif untuk menghindari tumpang tindih dan memastikan efektivitas intervensi. Model kolaboratif ini diharapkan menjadi dasar bagi respon gereja yang cepat, terstruktur, dan akuntabel.

Bantuan Dana dari PGI dan Panitia Natal Nasional
Sementara itu, dalam rangka dukungan sumber daya dan mobilisasi bantuan, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap upaya respon darurat, PGI menyiapkan dana awal sebesar Rp 50.000.000 untuk dikirimkan langsung ke PGIW Sumut. Dana ini akan dipergunakan untuk membantu para penyintas, mendukung dapur umum, serta memobilisasi relawan dan logistik.

Selain itu, Panitia Natal Nasional akan mempersiapkan dana sebesar Rp 500.000.000, yang akan menambah kapasitas respon bagi gereja-gereja di wilayah terdampak. Kedua sumber dana ini diharapkan dapat memperkuat langkah-langkah awal respon, sembari menunggu informasi lapangan yang lebih lengkap untuk intervensi lanjutan.

Hingga saat ini diinformasikan bahwa kondisi umum dan dampak awal bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Tapanuli Tengah, Sibolga, dan sejumlah kecamatan sekitarnya pada Selasa (25/11/2025), telah menyebabkan gangguan yang sangat serius terhadap infrastruktur dasar masyarakat. Jaringan listrik dan telepon dilaporkan lumpuh total, membuat komunikasi ke wilayah terdampak terputus sepenuhnya. 

PGIW Sumut maupun gereja-gereja yang berada dalam jejaring koordinasi belum dapat menghubungi para pendeta, penatua, maupun warga jemaat yang berada di lokasi bencana. Di beberapa titik kritis, akses jalan tertutup oleh material longsor, termasuk tanah, batu, dan pepohonan tumbang yang menghalangi kendaraan untuk masuk ke area terdampak. 

Situasi ini menyebabkan tim gereja maupun lembaga respon kebencanaan belum dapat melakukan asesmen langsung untuk memastikan tingkat kerusakan maupun jumlah warga terdampak. Kondisi lapangan yang masih dinamis serta belum stabil menuntut upaya kehati-hatian dalam perencanaan intervensi, sambil menunggu akses dan komunikasi pulih secara bertahap. 

Untuk informasi dan koordinasi lebih lanjut, dapat menghubungi Pdt. Ahmad Pinem, M.Th, Sekretaris Umum PGIW Sumatera Utara, di no. kontak: 0813-7520-3664. (MS)