Preloader
PGI.OR.ID

Alamat

Jalan Salemba Raya No. 10
Jakarta Pusat (10430)

Hotline

021-3150451

021-3150455

021-3908118-20

Alamat Email

mailto:info@pgi.or.id

Rakernas PGIW/SAG 2025 Resmi Dibuka: Keluarga Sebagai Basis Gereja yang Menjadi Terang Serta Membawa Keadilan dan Kebenaran

Thumbnail
Author

admin

08 Aug 2025 09:07

Share:

PONTIANAK,PGI.OR.ID-Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah/Sinode Am Gereja (PGIW/SAG) Se-Indonesia Tahun 2025 resmi dibuka di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kegiatan yang berlangsung pada 7–10 Agustus 2025 ini diikuti oleh sekitar 120 peserta, terdiri dari utusan Majelis Pekerja Harian (MPH) dan staf PGI, perwakilan PGIW se-Indonesia, serta panitia pelaksana. Rakernas ini bertujuan untuk menerjemahkan Pokok-pokok Pikiran Sidang MPL PGIdi Malang Tahun 2025 dalam bentuk strategi dan program yang imperatif dan berdaya guna, memfasilitasi percakapan tentang implementasi program serta tantangan dari masing-masing wilayah, serta mengkonsolidasi potensi bagi penguatan jejaring antar Gereja dan PGIW/SAG guna menjawab tantangan kekinian dengan berbasis nilai-nilai kearifan lokal, secara khusus dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2025.

Rakernas tahun ini mengangkat tema besar: “Hiduplah sebagai terang yang Membuahkan Kebaikan, Keadilan, dan Kebenaran” (bdk. Efesus 5:8b–9), dengan subtema: “Hiduplah sebagai Terang: Mewujudkan Ecclesia Domestica yang Menghargai Segenap Ciptaan Allah dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.” Tema ini merupakan respons spiritual dan profetik gereja-gereja di Indonesia terhadap realitas sosial, politik, dan ekologis yang semakin kompleks. Dalam konteks ini, gereja dipanggil untuk menjadi terang Kristus yang menerangi praktik-praktik ketidakadilan, perusakan lingkungan, dan pengikisan nilai-nilai kebenaran yang marak di tengah masyarakat.

Ibadah Pembukaan: Meneladani Nuh dan Kesetiaan Keluarga Kristen

Rakernas 2025 diawali dengan ibadah pembukaan yang dilaksanakan pada Kamis, 7 Agustus 2025 di Hotel Star, Pontianak. Ibadah dipimpin oleh Pdt. Sucipto, S.Th (Ketua Sinode GPKB), yang menyampaikan khotbah dengan mengangkat kisah Nuh dari Kejadian 6:9–22.

Dalam khotbahnya, Pdt. Sucipto menekankan bagaimana Nuh dan keluarganya hidup lurus dan taat kepada Allah di tengah generasi yang bejat. Ia menyoroti bahwa keluarga Nuh menjadi alat keselamatan bagi dunia dan seluruh ciptaan, dan hal ini relevan dengan panggilan keluarga-keluarga Kristen masa kini. “Kesetiaan kepada firman Tuhan dan kesadaran ekologis harus dimulai dari rumah tangga Kristen,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya menjadikan keluarga dan jemaat sebagai tempat kasih, iman, kepekaan sosial, dan ekologis bertumbuh demi menyongsong Indonesia Emas 2045 sebagai bangsa yang berkarakter emas.

Doa syafaat dan doa persembahan dipimpin oleh Pdt. Alipius, S.Th dalam bahasa Dayak Kandayan, menambah kekayaan budaya dalam perayaan ini. Rakernas kemudian secara resmi ditahbiskan oleh Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn F. Manuputty.

 
Upacara Pembukaan: Nuansa Lokal, Komitmen Nasional

Usai ibadah, upacara pembukaan Rakernas berlangsung meriah dengan penyambutan tradisional kepada Ketua Umum PGI, jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Ketua PGIW Kalimantan Barat, serta Ketua Panitia melalui tarian adat Dayak.

Ketua Umum Panitia, Dr. Agustinus Yan, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepada umat Kristen Kalimantan Barat sebagai tuan rumah Rakernas 2025. Ia mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Kalbar yang dinilai sebagai bentuk nyata sinergi antara gereja dan negara dalam membangun kehidupan bangsa yang adil dan damai. Dr. Yan juga secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Gereja Kristen Kalimantan Barat (GKKB) atas kesediaan menyediakan tempat pelaksanaan Rakernas yang berlangsung di dua tempat, yaitu Hotel Star, untuk ibadah dan resepsi pembukaan, dan seluruh agenda rapat kerja berlangsung di GKKB.

Sementara itu, Ketua Umum PGIW Kalimantan Barat, Pdt. Paulus Ajong, M.Th, menyambut hangat seluruh peserta dari berbagai penjuru Indonesia dengan latar belakang budaya dan bahasa yang beragam. Ia mengajak peserta merefleksikan filosofi Rumah Betang, simbol kehidupan masyarakat Dayak yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan harmoni dengan alam. Ia berharap Rakernas ini membawa dampak positif tidak hanya bagi gereja-gereja di Indonesia, tetapi juga bagi masyarakat Kalimantan Barat.

Sambutan Pemerintah dan Harapan Bersama

Mewakili Gubernur Kalimantan Barat, staf ahli bidang Sosial dan SDM, Drs. Alexander Rombonang, menyampaikan apresiasi kepada PGIW/SAG atas kontribusinya dalam membangun karakter bangsa melalui pelayanan yang inklusif dan edukatif. Ia menilai Rakernas ini sebagai momentum strategis dalam memperkuat jejaring antargereja serta menghadapi tantangan zaman dengan mengangkat kearifan lokal. Pemerintah berharap Rakernas dapat menghasilkan program kerja yang konstruktif dan aplikatif di tengah realitas pelayanan yang beragam.

Gereja Dipanggil Hadir sebagai Terang

Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn F. Manuputty, dalam sambutannya menekankan bahwa Rakernas bukan hanya forum evaluasi, tetapi juga ruang untuk merayakan karya dan buah pelayanan gereja-gereja di seluruh pelosok negeri. Ia mengajak seluruh PGIW dan SAG untuk tidak hanya menjadi pengamat dari jauh, tetapi benar-benar hadir ke dalam luka dan realitas kehidupan umat.

“Segelap apa pun keadaan Indonesia, gereja harus tetap menjadi terang. Identitas gereja tidak diukur dari klaim keagamaan, melainkan dari buah kehidupan yang dihasilkan—keadilan, kebenaran, dan kasih yang nyata,” ujar Pdt. Jacklevyn. Terang sejati tidak hanya ada di gedung gereja, melainkan menyusup ke dalam semua sisi kehidupan.  Ia mengingatkan pentingnya peran keluarga sebagai ecclesia domestica, tempat awal mula kehidupan iman dan pelayanan bergumul serta bertumbuh. Krisis keluarga adalah salah satu dari polikrisis yang akan gereja gumuli dan kelola selama lima tahun ke depan agar gereja dapat kembali ke keluarga. Pdt. Jacklevyn Manuputty menggunakan ilustrasi masa kecilnya untuk menunjukkan basis pembinaan spiritual melalui kebiasaan berdoa bersama, saling berbagi, dan merasa cukup, yang melatih karakter ugahari. 

 
Simbol Pembukaan

Sebagai tanda resmi pembukaan Rakernas PGIW/SAG 2025, dilakukan pemukulan alat musik tradisional Kangkuang secara bersama oleh Ketua Umum PGI, Ketua PGIW Kalimantan Barat, Ketua Panitia Rakernas, dan perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Dengan semangat persatuan dan panggilan untuk menjadi terang, Rakernas PGIW/SAG 2025 di Pontianak diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat pelayanan gereja di tengah dinamika masyarakat menuju Indonesia Emas 2045.

Berikan Komentar

Alamat email anda tidak akan dipublish, form yang wajib diisi *

Komentar *
Nama Lengkap *
Email *
Website
(optional)

Berita & Peristiwa
PGI Adukan Tindak Kekerasan Terhadap Anak-anak di Padang Sarai, ke KPP...
by admin 09 Aug 2025 05:15

JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan pengaduan adanya tindak kekerasan ...

PGI dan Presbyterian University and Theological Seminary Korea: Dari I...
by admin 09 Aug 2025 03:39

JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menerima kunjungan delegasi dari Presbyterian U...

Tata Ibadah Hari Remaja Oikoumenis Dunia 2025
by admin 08 Aug 2025 13:54

JAKARTA,PGI.OR.ID-Setiap tanggal 12 Agustus, dunia memperingati Hari Remaja Internasional (International Youth...