Pesan Pastoral MPH-PGI Dalam Rangka Hari Remaja Oikoumenis Sedunia 2025


admin
07 Aug 2025 18:02
JAKARTA,PGI.OR.ID-Setiap tanggal 12 Agustus, dunia memperingati Hari Remaja Internasional (International Youth Day) sebagai momen penting untuk mengakui keberadaan, pergumulan, sekaligus kontribusi anak-anak muda dalam membangun masa depan umat manusia dan dunia.
Perjalanan remaja sebagai bagian integral gereja telah dan terus mewarnai peziarahan gereja-gereja di Indonesia. Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia bersyukur dan mengapresiasi keberanian serta kontribusi yang diberikan remaja gereja di tengah berbagai krisis dan tantangan yang dihadapi bangsa ini. Remaja gereja yang tetap kokoh berdiri, sementara mereka terus mencari makna keberadaan mereka, menandakan adanya harapan bagi masa depan gereja dan bangsa.
Dewan Gereja-gereja Sedunia (World Council of Churches/WCC) merayakan Hari Remaja Oikoumenis Dunia 2025 dengan tema Rooted in Hope: Nurturing Faith and Mental Well‑being in the Face of Climate Crisis, yang disederhanakan menjadi Berakar dalam Pengharapan, Melampaui Eco-Anxiety. Tema ini lahir dari kesadaran akan meningkatnya kecemasan ekologis (eco-anxiety) yang dirasakan oleh banyak anak muda di seluruh dunia. Krisis iklim telah membawa dampak besar terhadap kondisi emosional dan spiritual generasi muda. Perasaan takut, tidak berdaya, bahkan putus asa menjadi bagian dari realitas hidup sehari-hari banyak orang muda. Sekalipun demikian, kondisi mental ini juga merupakan tanda bahwa para remaja peka, bahwa mereka mencintai bumi ciptaan Tuhan dan ingin menjaganya.
Melalui tema ini, PGI mengajak gereja-gereja untuk hadir mendampingi para remaja dalam merespons tantangan tersebut. Gereja diharapkan menjadi ruang yang aman dan mendukung, tempat di mana remaja dapat menumbuhkan iman, menyalakan harapan, serta merawat kesehatan mental dan spiritual mereka. Lebih dari itu, perayaan ini juga menjadi pengingat bagi gereja untuk mendukung peran aktif kaum muda dalam mengupayakan keadilan iklim, baik melalui advokasi, perubahan gaya hidup, keterlibatan dalam pelayanan sosial, maupun gerakan komunitas yang menyentuh persoalan lingkungan hidup secara langsung. Oleh karena itu, gereja dan remaja dipanggil untuk “melampaui” krisis yang dialaminya. Kata “melampaui” bukan berarti menghindar, melainkan merengkuhnya dan berani mengambil satu langkah lebih maju ketika berhadapan dengan krisis lingkungan yang berpotensi mengganggu kesehatan mental.
Dalam Markus 4:35–41, kita mendengar kisah para murid yang ketakutan di tengah badai. Mereka panik dan bertanya, “Guru, tidak pedulikah Engkau kalau kita binasa?” (ay. 38). Ini adalah teriakan yang familiar bagi banyak anak muda hari ini. Namun, seperti Yesus yang berdiri dan berkata: “Diam! Tenanglah!”, iman kita mengajak untuk mempercayai bahwa badai, baik yang melanda bumi maupun hati, tidak akan selamanya menguasai hidup kita. Bersama Kristus, selalu ada harapan.
Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), menyampaikan:
- Kepada para remaja gereja, kalian tidak sendiri! Kalian tidak ditinggalkan! Kalian adalah harapan Tuhan bagi dunia! jangan padamkan keberanianmu untuk bermimpi dan berjuang. Suaramu penting, kehadiranmu bermakna. Dalam dunia yang terluka, engkaulah penabur harapan baru.
- Kepada gereja-gereja, Hari Remaja Oikoumenis Sedunia mengundang kita untuk mengakui eco-anxiety sebagai isu lintas generasi dan budaya. Mari membuka ruang nyata bagi partisipasi remaja dalam kerja-layan gereja. Dukung mereka bukan hanya sebagai objek pembinaan, melainkan sebagai subjek perubahan. Buka ruang-ruang pastoral bagi remaja untuk berbagi kegelisahan dengan aman, dan sediakan pendidikan ekologi yang holistik. Kehadiran gereja sangat diperlukan untuk membersamai dan mendukung pertumbuhan iman mereka.
- Kepada para pemimpin bangsa dan pembuat kebijakan, dengarkan jeritan bumi dan suara generasi muda. Kebijakan hari ini akan menentukan kehidupan mereka di masa depan. Jangan abaikan hak mereka atas lingkungan yang layak dan adil.
- Kepada semua umat, mari bumikan spiritualitas keugaharian dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai upaya kita mendukung terwujudnya keadilan iklim. Keadilan iklim bukan hanya tanggung jawab ilmuwan, tapi juga panggilan iman kita.
Kami kirimkan tata ibadah Hari Remaja Oikoumenis Sedunia 2025 untuk menjadi acuan bagi peribadahan di gereja dan wilayah masing-masing. Tata ibadah ini dirancang dalam konteks Ibadah Hari Minggu Umum dengan konsep ibadah intergenerasi. Tata ibadah dapat disesuaikan untuk penggunaan dalam ibadah kategorial remaja.
Tuhan menyertai dan memberkati setiap remaja dengan pengharapan yang tak tergoyahkan.
Jakarta, 6 Agustus 2025
Teriring salam dan doa,
a.n. Majelis Pekerja Harian PGI,
Pdt. Jacklevyn F. Manuputty
Ketua Umum
Pdt. Darwin Darmawan
Sekretaris Umum
Berikan Komentar
Alamat email anda tidak akan dipublish, form yang wajib diisi *
Berita & Peristiwa
PGI Adukan Tindak Kekerasan Terhadap Anak-anak di Padang Sarai, ke KPP...
JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan pengaduan adanya tindak kekerasan ...
PGI dan Presbyterian University and Theological Seminary Korea: Dari I...
JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menerima kunjungan delegasi dari Presbyterian U...
Tata Ibadah Hari Remaja Oikoumenis Dunia 2025
JAKARTA,PGI.OR.ID-Setiap tanggal 12 Agustus, dunia memperingati Hari Remaja Internasional (International Youth...