PGI Gelar Semiloka dan Penjemaatan Dokumen Keesaan Gereja di Surabaya: Mewujudkan Gereja yang Tangguh dan Relevan di Tengah Krisis


admin
10 May 2025 22:45
SURABAYA,PGI.OR.ID-Dalam rangka memperingati 75 tahun kehadirannya di Indonesia, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyelenggarakan Semiloka dan Penjemaatan Dokumen Keesaan Gereja (DKG) di Surabaya (9-10 Mei 2025) . Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penjemaatan DKG yang sebelumnya telah dilaksanakan di Medan (Sumatera Utara), Manado (Sulawesi Utara), Tamiang Layang (Kalimantan Tengah), dan Ambon (Maluku).
Semiloka ini menjadi momentum penting bagi PGI untuk mendorong gereja-gereja anggota menjadi tubuh Kristus yang tangguh dan relevan dalam menghadapi berbagai krisis, mulai dari krisis keesaan, krisis ekologi, hingga tantangan sosial dan kemanusiaan lainnya. Acara ini dihadiri oleh pimpinan PGIW Jawa Timur, para pimpinan sinode, pimpinan sekolah-sekolah teologi, serta tokoh-tokoh gereja dari berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Pdt. Darwin Darmawan (Sekum PGI) menyampaikan bahwa kesatuan tubuh Kristus adalah sebuah proses yang terus berjalan. "Kesatuan itu on becoming, selalu dalam proses. Sepanjang 75 tahun PGI hadir di Indonesia, kami ingin PGI benar-benar menjadi tubuh Kristus yang tangguh dan relevan," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa tema besar HUT ke-75 PGI, yakni "Kesatuan Tubuh Kristus yang Tangguh dan Relevan", telah diterjemahkan ke dalam berbagai kegiatan konkret. Salah satunya adalah gerakan penanaman pohon di berbagai kota di Indonesia, dengan target 75 ribu pohon sebagai wujud kepedulian terhadap krisis ekologi. PGI mendorong seluruh mitra di tingkat wilayah untuk ambil bagian dalam gerakan ini.
Selain itu, kegiatan bakti sosial dan donor darah juga digelar sebagai bentuk nyata pelayanan gereja dalam merespons kebutuhan masyarakat. “Gereja-gereja menghadapi krisis, ya. Tetapi dalam krisis itu, kita punya Tuhan, dan kita dipercaya untuk tetap tangguh dan relevan,” tegasnya.
Pdt. Darwin juga menyampaikan apresiasi kepada Sinode Gereja Allah Peduli Indonesia (GAPI) dan Sekolah Teologi Anugerah Indonesia yang telah menjadi tuan dan nyonya rumah pelaksanaan semiloka ini. Ia berharap, melalui semiloka ini, gereja-gereja tidak hanya memahami DKG sebagai dokumen kelembagaan, tetapi menghayatinya sebagai panggilan iman dalam gerakan oikoumene. “Kiranya apa yang dilakukan di sini boleh menjadi berkat bagi kita semua,” pungkasnya.
Semiloka kali ini akan menghadirkan narasumber Pdt. Casthella Kartika, D.Th., Prof. Yosonna Hamonangan Laoly, M.Sc., Ph.D , Pdt. Izak Y. M. Lattu Ph D, dan Pdt. Prof Sonny E. Zaluchu, D.Min., D.Th., D.S.A. Selain kegiatan di Surabaya, rangkaian perayaan 75 tahun PGI juga diisi dengan ziarah tokoh-tokoh oikoumenis di Malang serta kegiatan bakti sosial dan donor darah.
Berikan Komentar
Alamat email anda tidak akan dipublish, form yang wajib diisi *
Berita & Peristiwa
Cegah dan Tangani KDRT: Menjadikan Gereja Agen Perobahan demi Menghent...
JAKARTA,PGI.OR.ID-Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) masih menjadi isu yang cukup tinggi di berbagai lapisan ...
PGI Adukan Tindak Kekerasan Terhadap Anak-anak di Padang Sarai, ke KPP...
JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan pengaduan adanya tindak kekerasan ...
PGI dan Presbyterian University and Theological Seminary Korea: Dari I...
JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menerima kunjungan delegasi dari Presbyterian U...