PGI Gelar FGD Penyusunan Pedoman Ecclesia Domestica untuk Perkuat Pelayanan Gereja Berbasis Keluarga
admin
27 Sep 2025 08:37
JAKARTA, PGI.OR.ID – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) melalui Biro Keluarga dan Anak (BKA) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Penyusunan Pedoman Ecclesia Domestica bagi Pemimpin dan Pelayan Gereja di GKI Samanhudi, Jakarta Pusat. Kegiatan yang berlangsung dua hari ini bertujuan merumuskan pedoman praktis yang dapat menjadi pegangan bagi pimpinan dan pelayan gereja dalam memperkuat pelayanan berbasis keluarga.
FGD ini dihadiri oleh sekitar 20 peserta dari 14 sinode gereja anggota PGI. Para peserta terdiri dari perwakilan sinode-sinode gereja yang telah menggumuli isu keluarga dan mengintegrasikannya ke dalam program kerja, antara lain para ahli di bidangnya, pemimpin jemaat, serta akademisi yang kompeten dan memiliki kepedulian besar terhadap persoalan keluarga Kristen. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Komisi Teologi, Komisi BKA, dan Bidang KPG yang turut berkolaborasi dalam penyusunan pedoman ini.

Dalam sambutannya, Sekretaris Umum PGI, Pdt. Darwin Darmawan, menegaskan bahwa PGI saat ini tengah menyoroti enam krisis besar—disebut poli krisis—yang perlu segera direspon gereja-gereja di Indonesia. Keenamnya adalah krisis kebangsaan, oikoumenis, pendidikan, lingkungan hidup, keluarga, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Dari seluruh isu tersebut, krisis keluarga dipandang sangat mendesak karena berhubungan langsung dengan stabilitas sosial dan kehidupan gereja.
Pdt. Darwin menyoroti fenomena “generasi tanpa ayah” (fatherless generation) yang memperlihatkan semakin berkurangnya peran ayah dalam kehidupan keluarga. Selain itu, keretakan rumah tangga, kekerasan domestik, kesulitan ekonomi, hingga maraknya judi dan pinjaman online juga memperparah kondisi keluarga. “Keluarga merupakan wajah gereja terkecil, ecclesia domestica, tempat iman bertumbuh dan nilai moral ditanamkan. Gereja perlu hadir mendampingi agar keluarga mampu menjadi pusat pertumbuhan rohani sekaligus berdampak bagi bangsa,” tegasnya.
Menggarisbawahi hal ini, Ridayani Damanik dari Biro Keluarga dan Anak PGI juga menyatakan bahwa krisis keluarga juga telah diidentifikasi dalam Pokok-Pokok Panggilan dan Tugas Bersama Gereja-gereja di Indonesia (PPTB-PGI) 2024–2029, yang disahkan dalam Sidang Raya PGI ke-18 di Toraja. Pada poin 77, disebutkan bahwa krisis keluarga merupakan ancaman serius bagi harmoni dan keseimbangan fungsi keluarga, yang dipicu budaya patriarki dominan, tekanan ekonomi, masalah kesehatan, konflik, serta penggunaan teknologi—khususnya media sosial—secara berlebihan.

Ridayati mengungkapkan, “Melalui FGD ini, PGI berharap dapat menghasilkan beberapa capaian penting, yaitu dokumen rumusan awal sebagai bahan penyusunan pedoman Ecclesia Domestica, masukan kontekstual berdasarkan pengalaman pelayanan dari berbagai gereja, dan draft pedoman yang dapat digunakan pimpinan dan pelayan gereja dalam mendampingi keluarga Kristen.”
Dengan tersusunnya pedoman ini, PGI menegaskan kembali komitmennya untuk memperlengkapi gereja-gereja dalam menolong keluarga Kristen menghadapi tantangan zaman, khususnya di era digital, sehingga keluarga tetap menjadi tempat pendidikan iman, kasih, dan keteladanan hidup Kristen yang berpegang pada firman Tuhan.

Berikan Komentar
Alamat email anda tidak akan dipublish, form yang wajib diisi *
Berita & Peristiwa
TAB Angkatan VI Goes to Yogyakarta: 30 Pemuda Multikultural Dilatih Me...
YOGYAKARTA.PGI.OR.ID – Sebanyak 30 pemuda dari berbagai latar belakang agama, kepercayaan, dan budaya berkum...
Kick Off Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak 2...
JAKARTA,PGI.OR.ID-Dunia kembali diingatkan untuk membangun solidaritas dalam rangka melawan segala bentuk keke...
Refleksi Kemanusiaan: Ajakan dari Kedalaman Nurani
Lembang, 21 November 2025 – Di aula Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB) Lembang, tempat berlangsungnya sem...

