Preloader
PGI.OR.ID

Alamat

Jalan Salemba Raya No. 10
Jakarta Pusat (10430)

Hotline

021-3150451

021-3150455

021-3908118-20

Alamat Email

mailto:info@pgi.or.id

Perayaan Satu Abad Nubuatan Domine Izaak Samuel Kijne, PGI: Mari Kita Jaga Surga yang Turun ke Bumi Ini!

Thumbnail
Author

admin

26 Oct 2025 01:01

Share:

 

PAPUA, PGI.OR.ID-Wakil Sekretaris Umum PGI, Pdt. Lenta Enni Simbolon, SE, M.Div, M.Th, mengajak umat Kristen di Papua untuk menjaga dan merawat tanah Papua, surga yang turun ke bumi, bukan karena ambisi, tetapi karena kasih kepada Kristus.

Hal tersebut disampaikan saat sambutan di acara Perayaan Peringatan 100 Tahun Nubuatan Domine Izaak Samuel Kijne, di Bukit Aitumieri Miei, Wasior, Wondama, Papua, pada Sabtu (25/10/2025).

“Mari kita jaga tanah ini, surga yang turun ke bumi. Mari kita rawat warisan ini. Mari kita bangun Papua bukan karena ambisi, tetapi karena kasih kepada Kristus. Seperti kata Domine Izaak Samuel Kijne: bangsa ini hanya akan berubah jika bangkit dan membangun dirinya sendiri,” tandasnya.

Diawal sambutan, Wasekum PGI mengatakan bahwa tepat seratus tahun yang lalu, pada 25 Oktober 1925, di tanah yang masih sunyi namun penuh harapan, di Bukit Aitumieri, Domine Izaak Samuel Kijne mengucapkan kata-kata yang menjadi nubuatan dan arah sejarah: “Di atas batu ini saya meletakkan peradaban orang Papua. Barang siapa memiliki hikmat, datanglah memimpin bangsa Papua. Tetapi bangsa Papua akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri.”

Kata-kata ini, lanjut Pdt. Lenta Enni Simbolon, bukan sekadar kalimat; ia adalah nyala api yang terus menyala di hati orang Papua. Ia adalah panggilan untuk bangkit bukan karena dorongan dari luar, tetapi karena kesadaran dari dalam. Ia adalah undangan untuk membangun, bukan meniru, melainkan berakar pada identitas yang kuat sebagai orang Papua.

Ia menambahkan, Domine Izaak Samuel Kijne bukan hanya penginjil, tetapi juga peneliti, pemikir, dan pelayan yang menanamkan Injil bukan di atas batu, melainkan di dalam budaya. Ia tidak datang untuk menghapus, tetapi untuk mengangkat dan membangkitkan harapan. Ia melayani Tanah Papua hingga tahun 1948, kembali ke Belanda, dan wafat pada tahun 1970. Namun jejaknya tidak pernah hilang; ia hidup dalam nyanyian, dalam sejarah, dalam gereja, dan dalam semangat orang Papua.

Menurutnya, Gereja bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga rumah budaya, ruang penglihatan, dan tonggak ketangguhan. Negara dan pemerintah pun harus hadir dengan tanggung jawab yang suci untuk menjaga keberlanjutan Tanah Papua.

Warisan Domine Izaak Samuel Kijne adalah pusaka Injil dan kearifan lokal. Ia mengajarkan bahwa kekuatan Papua bukan hanya pada kekayaan alamnya, tetapi pada rakyatnya yang menjaga tanah dengan hati, yang meninggikan budaya di atas kepentingan politik dan ekonomi.

“Kami percaya bahwa GKI di Tanah Papua, bersama gereja-gereja lain di Papua, adalah bagian dari denyut nadi bangsa ini. Setiap nyanyian jemaat, setiap doa ibu, setiap langkah anak-anak sekolah, setiap harapan petani dan nelayan, semuanya adalah bagian dari peradaban yang sedang disulam di tengah bangsa ini,” jelasnya. 

Ia menandaskan, Gereja-gereja di Indonesia juga memikul tanggung jawab untuk ikut membangun peradaban Papua. “Maafkan kami jika sikap dan keadaan kami belum memuaskan hati saudara-saudara kami di Papua. Di tengah luka sejarah, tragedi kemanusiaan, bencana ekologis, dan eksploitasi di Tanah Papua, gereja harus menjadi suara yang menyembuhkan, taman yang merangkul, dan kaki yang berjalan bersama rakyat Papua.”

“Seratus tahun telah berlalu sejak nubuatan Domine Izaak Samuel Kijne diucapkan, tetapi nubuatan itu belum selesai. Mama, Bapak, saudara-saudara, dan anak-anak yang dikasihi Tuhan, nubuatan itu sedang digenapi di hari-hari ini melalui pimpinan gereja yang berhikmat, pemerintah yang lahir dari tanah Papua dan bertanggung jawab, serta rakyat Papua yang bangga dengan martabat dan kesatuan hati,” tandas Pdt. Lenta Enni Simbolon.

Beriman, Berilmu, dan Berdaya Saing
Sementara itu, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan di Wasior, mengatakan nilai-nilai luhur warisan Dominee Izaak Samuel Kijne sejak mendirikan sekolah formal pertama pada 25 Oktober 1925 membentuk karakter orang Papua yang beriman, berilmu, dan berdaya saing.

"100 tahun Aitumeri bukan sekadar mengenang sejarah, tapi momen meneguhkan arah pembangunan Papua berdasarkan nilai iman, ilmu, dan kasih yang ditanamkan Kijne,” ujar Mandacan.

Menurutnya, sekolah formal yang diperkenalkan zendeling asal Belanda di Bukit Aitumeri telah membuka cakrawala orang Papua untuk mengenal dunia pengetahuan, belajar membaca dan menulis, memahami makna kemajuan serta peradaban modern.

Cahaya pendidikan terus menyala dari bilik-bilik sekolah sederhana kemudian terus berkembang dan melahirkan sumber daya manusia (SDM) Papua yang berani bermimpi, sekaligus menatap masa depan dengan percaya diri.

Selain jemaat dan Badan Pekerja Sinode GKI di Tanah, tampak hadir para pimpinan Gereja lintas denominasi termasuk PGIW Tanah Papua, Persekutuan Gereja-gereja di Papua (PGGP) dan di Papua Barat (PGGPB), pimpinan lembaga keagamaan lintas iman, para kepala daerah dari 6 Provinsi (Gubernur dan Bupati/Walikota), anggota DPR RI. DPD RI Perwakilan 6 Provinsi, anggota Majelis Rakyat Papua dari 6 provinsi, perwakilan anggota DPR Kabupaten/Kota, Pangdam, Kapolda se-Papua, juga Perwakilan Kemenhan RI, Kementerian PAN-RB RI, dan Kemenag RI.

Berikan Komentar

Alamat email anda tidak akan dipublish, form yang wajib diisi *

Komentar *
Nama Lengkap *
Email *
Website
(optional)

Berita & Peristiwa
Pembukaan Sidang MPH-PGI: Ketum Tegaskan Komitmen PGI yang Semakin Men...
by admin 30 Oct 2025 12:35

JAKARTA, PGI.OR.ID-Sidang Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) resmi dibuka...

Sidang Wilayah PGIW NTT 2025 Tegaskan Komitmen Gereja Sebagai Terang K...
by admin 30 Oct 2025 06:04

KUPANG, PGI.OR.ID — Sidang Wilayah Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Nusa Tenggara Timur...

Konsultasi Nasional Pemimpin Muda Kristen 2025: Perlu Kolaborasi untuk...
by admin 29 Oct 2025 00:02

JAKARTA, PGI.OR.ID-LPMI, GAMKI, Perkantas, JDP, dan TCI menggelar Konsultasi Nasional Pemimpin Muda Kristen b...