FK-PKB Wilayah Maluku dan UKIM Gelar Aksi Kemanusiaan Donor Darah Sambut HUT ke-75 PGI

MALUKU,PGI.OR.ID-Dalam semangat solidaritas dan kepedulian terhadap sesama, Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak (FK-PKB) PGI Wilayah Maluku, bekerja sama dengan Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) menyelenggarakan kegiatan bakti sosial donor darah di Kampus UKIM, pada Senin (5/5).
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-75 Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), yang mengusung semangat kesatuan dalam aksi nyata demi kemanusiaan.
Antusiasme terlihat jelas dari para mahasiswa dan dosen yang hadir serta berpartisipasi dalam kegiatan ini. Donor darah tidak hanya menjadi tindakan kemanusiaan yang mulia, namun juga bentuk konkret dari nilai-nilai kekristenan yang mengajarkan kasih dan pengorbanan.
Pdt. Grace Surwuy, M.Pd., dosen Fakultas Teologi UKIM, dalam keterangannya menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini. “Kegiatan seperti ini penting untuk membentuk karakter mahasiswa. Di tengah dunia yang semakin individualis, aksi donor darah menjadi latihan praktis untuk mengasah rasa kemanusiaan dan membangun kepekaan sosial sejak dini,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator FK-PKB Wilayah Maluku, Pdt. Chris Lawalatta menegaskan pentingnya peran semua elemen gereja dalam momentum HUT PGI ke-75 ini. “Menyambut usia ke-75 tahun PGI, kami ingin mendorong sinergi seluruh komponen gereja untuk mengambil bagian dalam kerja sama ekumenis yang berdampak nyata bagi sesama. Donor darah ini bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi bentuk ibadah yang hidup dan menyentuh,” ungkapnya.
George Michael, angkatan 2023, salah satu mahasiswa peserta donor darah, juga membagikan refleksinya setelah turut ambil bagian.
“Awalnya saya hanya ingin ikut berpartisipasi, tapi setelah melakukannya, saya merasa bahwa ini lebih dari sekadar donor. Ini adalah bentuk kecil dari kasih yang besar—bahwa saya bisa membantu seseorang, bahkan tanpa mengenalnya. Ini pengalaman yang mengubah cara saya memandang peran pemuda dalam gereja dan masyarakat,” katanya dengan penuh semangat.
Kegiatan ini sekaligus menjadi simbol bahwa gereja bukan hanya hadir di mimbar, tetapi juga di tengah kebutuhan kemanusiaan masyarakat. Aksi donor darah ini mengingatkan kita bahwa darah yang mengalir bukan hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga menjadi perwujudan nyata dari kasih Kristus yang mengalir tanpa syarat.
Karena di setiap tetes darah yang diberikan, mengalir juga harapan, cinta, dan persekutuan. Dalam tubuh Kristus yang satu, kita dipanggil bukan hanya untuk berdoa, tapi juga bertindak. Sebab iman tanpa perbuatan adalah mati – dan di sini, iman itu hidup, melalui tangan-tangan yang rela memberi.