Krisis Pendidikan di Papua Barat Disorot dalam Semiloka Teologi dan Penjemaatan DKG di Manokwari

MANOKWARI,PGI.OR.ID-Isu krisis pendidikan di Papua Barat menjadi sorotan utama dalam Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Teologi dan Penjemaatan Dokumen Keesaan Gereja (DKG) yang digelar di Manokwari sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) ke-75.
Dalam sesi yang berlangsung pada Jumat, 23 Mei 2025, Dr. Hugo Warami, S.Pd., M.Hum., yang juga Rektor Universitas Papua, menjadi narasumber dengan mengangkat tema “Krisis Pendidikan di Papua Barat: Refleksi Kondisi, Degradasi, dan Ironi Pendidikan Kristen.” Diskusi ini dimoderatori oleh Pdt. Tandi Randah, Ketua II Sinode GPKAI, dan berlangsung penuh antusiasme serta keprihatinan dari para peserta.
Dr. Warami memaparkan sejumlah tantangan serius yang masih dihadapi pendidikan di Indonesia secara umum, dan Papua Barat secara khusus. Di antaranya adalah rendahnya kualitas tenaga pendidik, kurikulum yang kurang relevan dengan konteks lokal, serta tingginya biaya pendidikan yang menjadi penghambat utama akses terhadap pendidikan yang merata dan berkualitas.
Selain itu, kurikulum yang digunakan saat ini dinilai belum selaras dengan nilai-nilai kontekstual lokal dan kurang mencerminkan semangat pendidikan Kristen yang menyeluruh dan membumi. Kurikulum semacam ini berpotensi menjauhkan peserta didik dari akar budaya dan nilai-nilai lokal yang justru dapat menjadi kekuatan utama dalam pendidikan berbasis karakter dan iman.
Semiloka ini juga menegaskan kembali pentingnya implementasi Pokok-pokok Panggilan dan Tugas Bersama Gereja-gereja di Indonesia (PPTB-PGI) 2024–2029 sebagai wujud komitmen gereja-gereja untuk menjadi berkat bagi bangsa dan turut serta secara aktif, kritis, kreatif, dan realistis dalam membangun masyarakat yang berkeadaban dan berpengharapan.
Semiloka ini menjadi momentum reflektif dan profetik, mengingatkan gereja akan tanggung jawabnya untuk turut memulihkan wajah pendidikan di Papua demi masa depan yang lebih adil, setara, dan penuh harapan.