PGI dan YAMUGER Teguhkan Sinergi untuk Menjaga Hidupnya Kidung Keesaan
admin
11 Nov 2025 07:06
JAKARTA, PGI.OR.ID – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Yayasan Musik Gereja Indonesia (YAMUGER) menggelar pertemuan di Kantor PGI, Salemba Raya, pada senin, 10 November 2025. Pertemuan ini membahas kelanjutan Kidung Keesaan—buku lagu rohani lintas gereja yang telah menjadi simbol persaudaraan dan kesatuan iman umat Kristen di Indonesia.
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum PGI, Pdt. Jacky Manuputty, dan Wakil Sekretaris Umum PGI, Pdt. Lenta Simbolon yang juga menjabat Sekretaris II Dewan Pengurus YAMUGER. Sementara itu, dari YAMUGER, hadir Ketua Dewan Pembina, Chrismaryadi Budhisetiawan; Ketua Dewan Pengurus, Pdt. Daniel P. Zachari; Bendahara, Titi Yuliasih; dan Direktur YAMUGER, Sony W. Utomo. Kedua lembaga berdiskusi mengenai berbagai tantangan yang tengah dihadapi YAMUGER, terutama terkait keterbatasan dana yang berdampak pada produksi dan distribusi Kidung Keesaan. Kenaikan biaya cetak, pemeliharaan hak cipta, serta menurunnya dukungan finansial turut memperberat langkah lembaga yang selama ini menjadi penjaga warisan musik gerejawi tersebut.
PGI, sebagai payung besar gerakan oikoumene nasional, menanggapi persoalan ini dengan sikap terbuka dan empati tinggi. “Kidung Keesaan bukan sekadar nyanyian; ia adalah teks sosial dan spiritual yang membentuk kesadaran umat,” ujar Pdt. Lenta Simbolon. Ia menekankan bahwa musik gereja merupakan bagian dari liturgi profetik—suara iman yang tidak boleh redup hanya karena kesulitan finansial.

Ketua Umum PGI, Pdt. Jacky Manuputty, menambahkan bahwa keberlangsungan Kidung Keesaan adalah tanggung jawab bersama seluruh gereja. Ia mengajak agar kolaborasi antara PGI dan YAMUGER diperluas melalui dukungan ide, jejaring, advokasi, dan bentuk sinergi kreatif lainnya. “Kita perlu memastikan bahwa nyanyian iman gereja tetap menggema lintas generasi,” ujarnya.
Sejumlah usulan konkret turut mengemuka, di antaranya digitalisasi lagu-lagu gereja, inisiatif crowdfunding di kalangan gereja, hingga integrasi pendidikan musik liturgi di lembaga teologi. Meski demikian, pertemuan ini juga menjadi ruang refleksi bersama tentang pentingnya perhatian gereja terhadap lembaga-lembaga pendukung misi kultural. “Sinergi perlu dimulai dari koordinasi dengan PGIW karena mereka memahami dengan baik keprihatinan dan kebutuhan gereja-gereja di wilayah,” tambah Pdt. Lenta.
Kedua lembaga sepakat bahwa Kidung Keesaan harus tetap hidup dan terus dinyanyikan di tengah jemaat. Sebab, sebagaimana diungkapkan dalam penegasan yang hangat di penghujung pertemuan, “Saat gereja kehilangan lagu-lagunya, ia kehilangan ingatannya.” Pertemuan ini menjadi penguatan sinergi antara PGI dan YAMUGER dalam menjaga warisan iman melalui musik gerejawi.
Berikan Komentar
Alamat email anda tidak akan dipublish, form yang wajib diisi *
Berita & Peristiwa
Anak Diasuh dengan Cinta, Siap Memimpin Dunia: PGI Gelar Kids Take Ove...
Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia pada 20 November, sekaligus sebagai bagian dari rangkaian 16 Hari ...
Beijing 30+ Consultation Dibuka: Momentum Global untuk Memperkuat Komi...
JAKARTA, PGI.OR.ID – Beijing 30+ Consultation resmi dibuka pada Kamis, 4 Desember 2025 di Grha Oikoumene, Ja...
PGI Desak Pemerintah Menetapkan Bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Su...
JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan duka mendalam dan solidaritas penu...

