PGI Adukan Tindak Kekerasan Terhadap Anak-anak di Padang Sarai, ke KPPA, Komnas Perempuan, dan Komnas HAM

JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan pengaduan adanya tindak kekerasan terhadap anak-anak saat pembubaran dan perusakan sebuah rumah doa sekaligus tempat pendidikan bagi siswa Kristen milik Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang Sarai, Kota Padang, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu.

Laporan pengaduan dilakukan langsung ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) RI, Komnas Perempuan, dan Komnas HAM, pada Jumat (8/8/2025).

Sebagaimana diketahui, beberapa hari setelah peristiwa tersebut (pembubaran ibadah di Padang Sarai, red), Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty langsung mengunjungi para korban, termasuk anak-anak. Dari kunjungan tersebut didapati belum dilakukannya trauma healing kepada korban secara komprehensif, seperti yang dijanjikan oleh pemerintah termasuk yang disampaikan pada kunjungan Wapres Gibran Rakabuming pada 30 Juli 2025.

"Saat kunjungan PGI ke Padang pada 1-2 Agustus 2025 kemarin, belum ada penanganan secara komprehensif yang dilakukan pemerintah daerah terhadap anak-anak. Ketua Umum PGI yang datang bersama dokter kesehatan jiwa telah melakukan assessment awal kepada 2 orang anak yang mengalami kekerasan fisik, ditendang kakinya, sehingga mengakibatkan tidak sanggup berjalan dan mengalami tantrum setiap hari, ada juga yang belum mau sekolah karena belum siap secara psikis,” jelas Juandi Gultom, dari Bidang Keadilan dan Perdamaian (KP) PGI, saat menyampaikan laporan pengaduan tersebut kepada Inas, dari Deputi Khusus Pelayanan Anak KPPA.

Sebab itu, Juandi Gultom mengharapkan agar adanya penanganan secara cepat dan tepat terkhusus anak-anak, yang tidak hanya mengalami kekerasan fisik tetapi juga psikis. “Ketua Umum PGI dalam kunjungan ke Padang secara tegas mengatakan anak-anak korban jangan hanya dijadikan catatan kaki dalam penyelesaian masalah intoleransi, jadi kami harapkan anak-anak harus dipulihkan secara holistik,” ungkap Juandi.

Selain data korban pembubaran serta tindak kekerasan di rumah doa milik Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) Anugerah Padang, pada kesempatan itu juga diserahkan dokumen kronologis peristiwa. Tercatat ada 24 orang anak yang menjadi korban. 

Terkait pengaduan tersebut pihak KPPA mengatakan telah berkoordinasi dengan UPTD di Sumbar, dan dalam penanganan kasus ini yang terlebih dahulu adalah assessment untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan.

Sementara dari Komnas Perempuan diinformasikan bahwa akan melakukan kunjungan langsung ke Padang Sarai pada 25 Agustus 2025 nanti. 

Komnas Perempuan juga telah mengeluarkan siaran pers yang mendesak negara, dalam hal ini pemerintah, pemerintah daerah, dan aparat penegak hukum, dengan tugas dan fungsinya wajib melakukan langkah-langkah penanganan yang diperintahkan oleh sejumlah undang-undang di tingkat nasional antara lain rekonsiliasi dan pemulihan yang terencana, terpadu dan berkelanjutan.