Konsultasi Nasional Pemimpin Muda Kristen 2025: Perlu Kolaborasi untuk Mempersiapkan Pemimpin-pemimpin Muda

JAKARTA, PGI.OR.ID-LPMI, GAMKI, Perkantas, JDP, dan TCI menggelar Konsultasi Nasional Pemimpin Muda Kristen bertajuk Bangkit dan Bersinar: Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045, di Gedung LPMI, Jakarta, pada Selasa (28/10/2025).

Sebanyak 45 lembaga, termasuk Biro Pemuda dan Remaja PGI,  hadir dalam kegiatan yang dilatarbelakangi perlunya kolaborasi untuk berkontribusi bagi Indonesia dalam menghadapi berbagai persoalan, di antaranya kemiskinan, korupsi, dan berbagai krisis lainnya. “Permasalahan itu terjadi karena pemimpin belum punya karakter dan kapasitas. Maka, diperlukan usaha secara sengaja untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin sejak dini,” ujar Ketua Panitia Konas Pdt Petrus, yang juga Ketua LPMI saat pembukaan.

Konas diawali dengan ibadah. Dalam kotbahnya yang terambil dari Yesaya 40: 27-31, Sekretaris Umum PGI Pdt. Darwin Darmawan, mengangkat tema Terbang Seperti Rajawali: Pemimpin Muda yang Diperbarui Tuhan. Pdt. Darwin membuka renungan dengan sebuah kritik bagi gereja yang tidak menjadi ruang aman bagi orang muda, padahal orang muda sangat membutuhkan Tuhan melalui kehadiran gereja.

Ia menjelaskan, Allah memakai burung rajawali sebagai gambaran pemimpin. Kegagahan rajawali bukan dari kemampuan fisik ketika ia terbang tinggi, melainkan memanfaatkan arus angin untuk membawanya terbang tinggi. “Maka, kita perlu diam dan merenungkan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Tidak boleh masing-masing lembaga berjalan dalam kepentingan lembaganya sendiri, Setiap lembaga, perlu berkolaborasi" 

Pdt. Darwin juga menyoroti adanya gereja yang tidak menyiapkan generasi berikutnya dalam kepemimpinan gerejawi. "Maka, kolaborasi penting untuk kita menyiapkan generasi pemimpin berikutnya, pemimpin yang dipakai Allah untuk melihat sekitar."

Sementara itu, Pimpinan TCI Iman Santoso dalam arahannya mengungkapkan bahwa pertemuan ini adalah sebagai “Panggilan Generasi”. "Setiap generasi ada panggilannya karena dibentuk oleh situasi dan kondisi yang unik. Maka, kita punya tanggung jawab iman, historis, dan sosial, untuk menjawab kebutuhan zaman. Tiap zaman punya kebutuhan,” tandasnya.

Konas dilanjutkan dengan berbagai sesi yang melihat situasi yang dihadapi orang muda di Indonesia, serta motivasi dari berbagai tokoh. Konas diakhiri dengan pembacaan komitmen bersama untuk mempersiapkan generasi pemimpin penerus oleh semua peserta yang hadir.