KemenPPPA Bersama PGI Bangun Sinergi Lindungi Perempuan dan Anak


admin
22 Oct 2025 03:15
JAKARTA,PGI.OR.ID-Staf Khusus Menteri Bidang Perempuan dan Politik, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA) Siti Nia Nurhasanah Sjarifudin menyambangi PGI dan melakukan pertemuan bersama Sekum PGI Pdt. Darwin Darmawan di Grha Oikoumene, Jakarta, pada Selasa (21/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Siti Nia Nurhasanah Sjarifudin menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kasus kekerasan seksual dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak di berbagai wilayah Indonesia. Situasi ini sebagai kondisi darurat yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak, termasuk lembaga keagamaan.
Diinformasikan bahwa saat ini terdapat lebih dari 400 peraturan daerah yang secara langsung berdampak terhadap pemenuhan hak-hak perempuan dan anak. Kondisi tersebut menunjukkan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar kehidupan berbangsa sedang menghadapi tantangan besar.

Semisal di wilayah Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku, dan Kalimantan Tengah, merupakan daerah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap kekerasan dan ketimpangan sosial. “Peran gereja sangat penting dalam menjawab situasi darurat kekerasan seksual di Indonesia ini. Gereja tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga harus menjadi ruang aman dan pusat edukasi bagi jemaat,” tegasnya.
Ia pun menambahkan, satu dari dua anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan, namun banyak perempuan yang memilih diam karena takut, malu, atau tidak percaya diri. “Gereja harus hadir untuk mendampingi mereka,” ujar Nia, sambil mengingatkan kekerasan dan pelecehan seksual tidak hanya terjadi di ruang privat, tetapi juga di institusi publik, termasuk lingkungan pendidikan dan pekerjaan.
Merespon apa yang disampaikan Siti Nia Nurhasanah Sjarifudin, Pdt. Darwin Darmawan juga menegaskan pentingnya peran sinode-sinode gereja dalam mengantisipasi tindakan diskriminatif dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. “Isu terkait kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak tidak bisa dilihat secara tunggal. Persoalan ini berkaitan erat dengan faktor pendidikan, wilayah, serta kondisi sosial-ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Ditekankan pula, bahwa perempuan memiliki peran fundamental dalam membangun bangsa dan keluarga, karena merekalah yang melahirkan serta membentuk karakter generasi penerus. “Namun ironisnya perempuan justru sering menjadi korban kekerasan. Karena itu, kami mengajak semua pihak baik lembaga keagamaan, pemerintah, maupun masyarakat sipil untuk bersinergi melindungi perempuan dan anak serta menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab,” tandas Pdt. Darwin Darmawan.
Turut serta dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban ini, beberapa sekretaris eksekutif, serta kepala biro di lingkungan PGI.
Berikan Komentar
Alamat email anda tidak akan dipublish, form yang wajib diisi *
Berita & Peristiwa
Peresmian dan Penabisan Kantor Sinode GKST dan HUT ke-78 GKST Bersinod...
“Inilah Hari yang Dijadikan TUHAN: Sukacita, Keselamatan, dan Kesejahteraan dalam Pelayanan Gereja”Mazmur ...
KemenPPPA Bersama PGI Bangun Sinergi Lindungi Perempuan dan Anak
JAKARTA,PGI.OR.ID-Staf Khusus Menteri Bidang Perempuan dan Politik, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Per...
Dari Rumah yang Mengasihi hingga Gereja yang Memulihkan: Refleksi tent...
Kabar tentang meninggalnya seorang mahasiswa Universitas Udayana akibat dugaan tekanan sosial dan perundungan ...