Ziarah Oikoumenis Tandai Pembukaan Rangkaian HUT ke-75 PGI di Manokwari

MANOKWARI,PGI.OR.ID-Rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) resmi dimulai di Manokwari dengan kegiatan Ziarah Oikoumenis, Kamis (22/5). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) selaku tuan rumah, dan dihadiri oleh perwakilan sinode-sinode gereja, tokoh gereja lokal, serta pengurus PGI.
Ziarah ini dilakukan di empat lokasi bersejarah yang menyimpan jejak perjuangan para pekabar Injil yang telah meletakkan dasar bagi kekristenan di Tanah Papua. Di setiap lokasi, para peserta bukan hanya menabur bunga, tetapi juga merefleksikan semangat pengabdian para misionaris dan penginjil yang telah memberikan hidupnya bagi pelayanan Injil di Papua.
SPGJ Lahai Roi – Anday: Mengenang Pejuang Iman Lokal
Ziarah dimulai di Sekolah Pendidikan Guru Jemaat (SPGJ) Lahai Roi – Anday. Di tempat ini, rombongan mengunjungi makam sejumlah tokoh penginjilan seperti Ds. W\.H. Woelders, Didriek Cornelis Latuputty, dan Simon Mansim.
Dalam sambutannya, Pdt. Lenta Eni Simbolon (Wasekum PGI) menyampaikan bahwa ziarah ini adalah bentuk penghormatan kepada mereka yang telah lebih dulu menabur benih iman. “Kiranya gereja-gereja di Tanah Papua semakin satu dalam kesaksian dan pelayanan,” ujar Pdt. Simbolon.
Senada dengan itu, Pdt. Albert Rumwaropen (Ketua BPAM Sinode GKI di Tanah Papua Wilayah Manokwari) mengajak umat untuk terus melanjutkan pekerjaan penginjilan yang telah dimulai para leluhur iman.
STT Erikson-Tritt: Menapaki Warisan Misionaris yang Mati Syahid
Ziarah berlanjut ke Sekolah Tinggi Teologi Erikson-Tritt, tempat bersemayamnya dua misionaris asal Amerika, Walter John Erikson dan Edward R. Tritt, yang menjadi martir penginjilan di Papua pada tahun 1952. Keduanya merupakan perintis berdirinya GPKAI, salah satu gereja terbesar di Papua Barat.
Pdt. Dr. Philipus Manggaprouw, Ketua Umum Sinode GPKAI, dalam sambutannya mengapresiasi PGI atas kepercayaan menjadikan GPKAI sebagai tuan rumah. Ia menegaskan bahwa penginjilan oleh Erikson dan Tritt telah menghasilkan buah berupa berdirinya lembaga pendidikan teologi, termasuk STT Erikson Tritt dan STT Ikat di Jakarta.
Sementara itu, Pdt. Dr. George Rumbekwan, Ketua STT Erikson Tritt, menyampaikan rencana pendaftaran kampus tersebut ke Persetia sebagai bentuk keterlibatan dalam jaringan teologi nasional.
GKI Elim – Kwawi: Menjaga Semangat Penginjilan
Di lokasi ketiga, Gereja Kristen Injili (GKI) Elim – Kwawi, rombongan berziarah ke makam Carl Wilhelm Ottow dan kerabatnya. Ottow bersama Johann Gotlobb Geissler adalah pelopor penginjilan pertama di Papua pada 1855.
Pdt. Daniel Sukan, Ketua Umum PGGP Papua Barat, menyebut semangat penginjilan Ottow dan Geissler sebagai “The Spirit of Mansinam”, dan menegaskan bahwa gereja masa kini harus terus menjaga nyala terang Injil.
Pdt. Tandi Randah, Ketua II Sinode GPKAI, menyatakan bahwa ziarah ini memberi inspirasi untuk terus melanjutkan pelayanan pekabaran Injil dengan semangat yang sama seperti para pendahulu.
Pulau Mansinam: Menapak Tilas Jejak Pertama Injil di Papua
Ziarah ditutup dengan kunjungan ke Pulau Mansinam, tempat pertama kali Injil diberitakan di tanah Papua oleh Ottow dan Geissler. Di pulau ini, rombongan mengunjungi Gereja Pengharapan (Krek der Hopen) yang dibangun tahun 1864, patung Kristus Raja setinggi 30 meter, prasasti perdamaian, serta makam para zendeling. Tabur bunga dilakukan sebagai bentuk penghormatan.
Kegiatan ziarah oikoumenis ini menjadi momen penting untuk merefleksikan kembali panggilan gereja dalam melanjutkan warisan pelayanan para misionaris dan penginjil terdahulu, serta membangkitkan semangat generasi muda untuk ikut ambil bagian dalam karya pekabaran Injil di tanah Papua dan Indonesia.