WVI Distribusikan Bantuan bagi Korban Bencana Alam di NTT
JAKARTA,PGI.OR.ID-Sejak Senin (5/4) telah mendistribusikan tandon beserta 5.000 liter air bersih di 2 lokasi pengungsian di Mauliru dan Kambaniru, Kabupaten Sumba Timur, salah satu wilayah yang terdampak Siklon Tropis Seroja. Selain di Kabupaten Sumba Timur, WVI juga melakukan respons di Kupang, Alor, Timor Tengah Selatan dan Flores Timur.
Sebagai lembaga kemanusiaan fokus anak WVI melakukan respon bencana yang berfokus pada kebutuhan keluarga khususnya anak.
Dalam siaran persnya yang dikeluarkan pada Kamis (8/4) disebutkan, WVI fokus untuk menyediakan sanitasi dan air bersih, perlengkapan keluarga, bantuan nontunai dan alat pelindung diri (APD). Kini WVI sedang mempersiapkan untuk mendistribusikan 185 paket keluarga dan 20 paket untuk anak di bawah 2 tahun untuk para pengungsi di Mauliru. Air bersih juga akan disalurkan setiap pagi dan sore hari.
Selain itu, juga telah melakukan asesmen di lokasi dan mendapati kebutuhan para penyintas antara lain, makanan pokok, pakaian, obat-obatan, air bersih, fasilitas sanitasi, selimut, lampu emergency. Warga juga membutuhkan material bangunan untuk perbaikan rumah yang rusak.
“Saat ini kami fokus untuk memprioritaskan keselamatan dan kebutuhan kelompok rentan, terutama anak-anak. Kami menyalurkan bantuan air bersih, makanan, selimut, pakaian dan alat kebersihan untuk keluarga dan untuk anak-anak di bawah 2 tahun. Karena saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, kami juga menyalurkan bantuan APD berupa masker,” tutur Humanitarian and Emenrgency Affairs WVI, Margarettha Siregar.
Respons tanggap darurat ini akan berlangsung selama 3 bulan ke depan. WVI akan menyalurkan bantuan nontunai untuk pemulihan ekonomi keluarga, juga mitigasi bencana untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.
WVI melakukan penggalangan dana dan mengajak masyarakat luas untuk turut membantu para penyintas. Bantuan dapat disalurkan melalui rekening BCA nomor 478-3019445 atas nama Yayasan Wahana Visi Indonesia. Tambahkan kode angka “1” di nominal paling belakang.
Pewarta: Markus Saragih