Jelang Pileg 2019, PGI Mengadakan Ibadah Doa Pengutusan Calon Legislatif dan DPD RI

Para celeg DPR, DPRD, dan DPD RI menerima doa pengutusan

JAKARTA,PGI.OR.ID-Perhelatan pesta demokrasi di Indonesia yaitu Pileg 2019, tidak lama lagi akan berlangsung. Menyikapi hal tersebut, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) melaksanakan Ibadah Doa Pengutusan Calon Legislatif dan DPD RI, di lantai 5 Grha Oikoumene, Jakarta, Rabu (26/9). Selain doa pengutusan, pada kesempatan itu juga disampaikan Pesan Pastoral MPH-PGI kepada caleg (DPR, DPRD, dan DPD RI).

Mengutip kitab Daniel 4:34-35, Pdt. Dr. Albertus Patty dalam khotbahnya menegaskan, bahwa para calon anggota legislatif adalah orang-orang yang dipanggil oleh Allah, meski dalam kelemahan dan ketidaksempurnaan mereka masing-masing, sama halnya dengan Musa, Daud, Yusuf, dan Samuel yang dipanggil Allah untuk melayani di dunia politik.

Pdt. Dr. Albertus Patty saat khotbah

Sebab itu, dalam kelemahan, ketidaksempurnaan dan kerapuhan, tidak ada jalan lain mereka harus memiliki spiritualitas yang kokoh. Jika tidak, akan menjadi garam yang tawar. “Kristen yang baik, berarti yang selalu memberikan yang terbaik untuk Tuhan dan bangsa. Biarlah panggilan politik akan selalu di dukung gereja-gereja dan termasuk PGI,” katanya.

Para caleg Kristen yang baik, lanjut Pdt. Albertus, tidak hanya memperjuangkan kepentingan Kristen saja, tetapi juga memperjuangkan kepentingan rakyat marginal dan terzholimi.

Usai ibadah, Ketua Umum PGI Pdt. Dr. Henrietta Hutabarat-Lebang membacakan Pesan Pastoral MPH-PGI yang berisi lima point, yaitu, pertama, mengajak para caleg untuk menempatkan seluruh upaya pencalonan dan proses kontestasi dalam terang kesetian pada Dia.

Kedua, membangun budaya demokrasi yang beradab dan bermartabat, serta mengembangkan pendekatan, tindakan dan tutur kata yang sungguh-sungguh mencerminkan diri sebagai garam dan terang serta menjadi surat Kristus yang terbuka ( 2 Korintus 3:3). Dan tidak sebaliknya, menjadi batu sandungan. Terkait dengan ini juga hendaknya menghindari diri dari saling mencederai dengan sesama kontestan, baik inter maupun intra partai, tetapi tetap membangun persaudaraan yang rukun di tengah-tengah perbedaan aspirasi yang ada.

Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat-Lebang saat membacakan Pesan Pastoral MPH-PGI

Ketiga, menghindari hal-hal atau isu sensitif yang berpotensi memecah-belah bangsa kita ke depan, seperti isu SARA, dan jangan memanipulasi isu tersebut hanya demi perolehan suara. Mengedepankan pendidikan politik yang mencerdaskan masyarakat, ketimbang memprovokasi masyarakat dengan ujaran kebencian yang bisa menciptakan kegaduhan politik yang berujung pada perpecahan di lingkungan keluarga sampai masyarakat luas.

Keempat, menghindari politik uang, demi mencapai demokrasi yang berkualitas. Sebab politik uang selain merusak budaya masyarakat pemilih, pada gilirannya akan menyuburkan perilaku koruptif dan manipulatif di masa depan (I Timotius 6:10). Dan, bersaksi serta menjadi berkat bagi Kemuliaan Tuhan, di bidang politik. Menjaga diri dari segala godaan korupsi, kolusi, nepotisme dan perbuatan tercela lainnya yang mencemarkan nama Tuhan Allah, serta teguh dalam iman untuk mempertahankan Pancasila dan UUD 1945, serta berdiri di atas konstitusi, bukan pada alasan konstituen.

Kelima, jika terpilih harus menyikapi dengan rasa syukur dan menggunakan kuasa serta kewenangan yang diberikan dengan rasa takut akan Tuhan dan setia pada konstitusi. Sebaliknya, jika tidak terpilih harus bisa menerima dengan rasa syukur, disertai harapan bahwa masih terbuka kemungkinan-kemungkinan lain di masa depan (I Tesalonika 5:8).

Di akhir acara, berbagai harapan dan pesan disampaikan para caleg, diantaranya Sahat Martin Sinurat (caleg DPD RI). Mantan Ketum GMKI ini berharap agar tetap diberi dukungan dari gereja dan PGI dalam menyampaikan aspirasi rakyat. Demikian pula caleg Partai Nasdem diwakili oleh Edwin Pamimpin Situmorang. Dia berharap agar agar gereja, termasuk PGi juga bisa mengarahkan warganya untuk mendoakan para caleg, termasuk mendoakan nama.

Hal senada juga disampaikan oleh Marthen Manggeng (petahana DPD RI), Hotmaida Nababan (caleg PDI Perjuangan), Fary Francis (Gerindra), Edison Manurung (caleg Hanura), Feybe Hutabarat (caleg PSI), Karol Kadang (caleg Perindo), dan Alof (caleg PKB). Mereka berharap gereja mau membantu semua caleg Kristen, agar dapat memberikan komitmen dalam memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. Selain itu, disampaikan pula apresiasi kepada PGI yang telah menggagas acara ini.

PGI juga memberikan buku saku Gereja Melawan Korupsi kepada para caleg dan kalangan politikus yang hadir. (markus saragih)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*