
WAINGAPU,PGI.OR.ID-Hari ke tiga kegiatan SR XVII PGI pada Minggu (10/11) pagi, peserta diajak untuk beribadah di 20 gereja yang ada di Kabupten Sumba Timur sesuai wilayah tempat mereka menginap. Salah satunya, peserta yang menginap di kawasan Kalu, peserta berbaur dengan jemaat GKS Payeti Cabang Kalu, Sumba Timur.

Dalam refleksi ibadah yang dipimpin Pdt. Dr. Binsar Pakpahan, dari HKBP mengambil bacaan dari kitab Hagai 2: 1B-10 dengan tema Berdoa dan Bekerja menyampaikan hal menarik dari kotbahnya.
Pdt. Binsar mengawali kotbahnya dengan bercerita dalam pembukaan SR XVII PGI yang meriah, meski Sumba Timur daerah miskin. “Data dari buku DPRD yang saya dapatkan di rumah warga yang saya tempat di situ dijelaskan bahwa tercatat pendapatan perkapita tiap tahun rendah. Angka kemiskinan 30 persen dari total penduduk di Kabupaten Sumba Timur. Lantas dalam kondisi itu, kenapa kita pesta? Tiap hari bahkan panitia menyediakan daging babi, kenapa? Jawabnya, semua karena kasih karunia Tuhan,”katanya
Ia menambahkan, hal ini sangat ajaib. “Bagaimana bisa membangun gereja megah sementara rumah di sekitarnya reyot dan mau rubuh. Kuncinya karena jemaat dengan rasa syukur karena merasa ada berkat dari Tuhan sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk Tuhan dalam acara ini,” ujarnya.
Hagai, kata Pdt. Binsar, bercerita tentang pembangunan rumah Allah. Hagai memerintahkan bangsa Israel untuk membangun Bait Allah. “Kondisi saat itu, rumah-rumah orang Israel megah tapi gerejanya hancur. Apakah pantas tinggal di rumah yang bagus tapi gereja rusak? Nah, Hagai mengajak umat untuk memberikan yang terbaik untuk membangun rumah Allah,”tandasnya.
Dari kisah itu, kita mendapatkan pesan bahwa segala sesuatu bisa dikerjakan dengan cara bersama-sama. “Saya yakin jika jemaat GKS se-Sumba dan khususnya di GKS Waingapu ini jika tidak bekerja bersama-sama, tidak akan bisa menjadi panitia pelaksana kegiatan SR XVII ini,”ujar Binsar.

Pesan kedua, kata Pdt. Binsar, kita diminta untuk kuat dan yakin untuk bisa menyelesaikan pekerjaan yang besar. “Harus dicoba untuk pekerjaan Tuhan ini. Pasti kita pernah jatuh tapi kita tidak tergeletak dan bangun lagi dengan keyakinan Tuhan akan menguatkan dan menolong kita menyelesaikan pekerjaan ini. Acara pembukaan tidak akan terlakasana tanpa kerjasama dan sukacita semua pihak. Kami peserta merasa sangat senang dengan sambutan yang luar biasa terhadap acara ini. Inilah yang menjadi kebanggan bersama masyarakat Sumba, khususnya Sumba Timur,”tandasnya.
Pesan ketiga dalam kotbah itu kata Pdt. Binsar, bekerjalah dengan iman. “Hagai bersama bangsanya bekerja dengan iman meski ada tantangan sehingga Bait Allah berdiri. Kitapun seperti itu. Bekerjalah dengan iman. Meski kelihatan berat, kita lakukan saja dan Tuhan akan membuka tingkap-tingkap berkatnya bagi kita yang bekerja dengan iman,”ujarnya menutup refleksi dalam kotbah di gereja yang mempunyai warga jemaat 500 kepala keluarga itu.
Sejumlah peserta SR XVII yang beribadah di gereja itu sempat diminta kedepan dan diperkenalkan kepada jemaat.
Pewarta : tim media PGI
500 k