Tangani Korban Bencana, PRB PGI dan Jakomkris PBI Berkoordinasi dengan PGIW Kalbar

JAKARTA,PGI.OR.ID-Bencana banjir dan tanah longsor terus terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Sebelumnya, di Jawa Tengah, dan terakhir Kalimantan Barat. Bencana tersebut akibat curah hujan dengan intensitas yang sangat tinggi.
Satgas Bencana BPBD Prov. Kalimantan Barat menginformasikan bahwa ada 6 Kabupaten/Kota yang terdampak akibat bencana ini yaitu Kab. Sambas, Kab. Landak, Kab. Mempawah, Kota Singkawang, Kab. Bengkayang dan Kab. Kubu Raya. Dari keenam kabupaten/kota ini, sekitar 102 desa dan 33 kecamatan terdampak akibat bencana ini.
Bencana ini juga mengakibatkan 2 orang meninggal dunia (di Kab. Sambas), 107 KK (627 jiwa) mengungsi dan sekitar 22.843 KK (87.661 jiwa) terdampak langsung dari bencana ini. Selain itu, bencana ini juga mengakibatkan sekitar 10.818 rumah, 30 unit sekolah dan 21 rumah ibadah rusak.
Berdasarkan informasi tersebut, Biro PRB-PGI bersama Jejaring Komunitas Kristen untuk Penanggulangan Bencana di Indonesia (JAKOMKRIS PBI) melakukan pertemuan secara virtual dengan PGIW Kalimantan Barat (Kalbar) dan PGID-PGID yang berada di bawah naungan PGIW Kalimantan Barat, dalam rangka koordinasi menangani para korban.
Dalam pertemuan itu, Ketua Umum PGIW Kalbar Pdt. Paulus Ajong mengungkapkan, wilayah yang paling parah dampaknya adalah Kab. Landak. Bahkan sampai detik ini wilayah tersebut masih terendam banjir. Sementara akses jalan di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat terputus, seperti akses jalan dari Bengkayang ke Singkawang, jalan di Kab. Sanggau. “Mungkin masih banyak lagi akses-akses jalan yang terputus tapi belum diketahui informasinya,” tambah Sekum PGIW Kalbar, Pdt. Henny Katuuk, yang turut serta dalam pertemuan.
Pertemuan memutuskan segera membentuk Pos Terpadu (PosTer) guna mengorganisir bantuan-bantuan bagi para penyintas bencana, yang dikelola oleh PGIW Kalbar bersama PGID-PGID di KalBar. Sementara sekretariat PosTer berada di PGIW Kalbar.
Kepala Biro Penanggulangan Risiko Bencana (PRB) PGI, Pdt. Shurej Tomaluweng memberi apresiasi atas respon cepat yang dilakukan oleh PGIW Kalbar dengan mendirikan PosTer. “Respon cepat yang diinisiasi oleh PGIW Kalimantan Barat perlu diberikan apresiasi sebagai wujud kehadiran gereja di tangh kondisi kebencanaan. Perwujudan gereja sebagai kesatuan tubuh kristus yang solider dengan penderitaan umat dengan sungguh dinyatakan oleh kehadiran gereja yang mempu mengkonsolidasi berbagai macam potensi untuk membantu para penyintas di masa krisis,” ujarnya.
Perwujudan Kesatuan tubuh Kristus melalui PosTer ini, tambahnya, merupakan model yang dikembangkan sejak bencana gempa di Cianjur dan beberapa gereja sejauh ini telah menerapkannya dalam respon darurat bencana seperti GMIT, GKJ, GKJTU dan lainnya.
Dalam rangka membantu mereka yang terdampak bencana, PosTer PGIW Kalbar membuka ruang untuk memberikan bantuan, baik berupa dana, bahan pangan pokok, sarung dan selimut, serta obat-obatan non antibiotik. Bantuan dana dapat disalurkan melalui rekening: 206101000293566 (BRI), dan 1021309911 (Bank Kalbar).
Sedangkan bantuan lainnya dapat dilakukan dengan mendatangi langsung PosTer PGIW Kalbar di Sekretariat PGIW Kalbar, Jln. Daeng A. Hadi, No. 146, Pontianak, dan di Sekretariat MJ GKE Pontianak, Jln. A. Yani, No 52 F, Komples GKE (PoeTer 2). Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi 081257031421 (Pdt. Marintan S), 085752463383 (Pdt. Maraden S), dan 085750344954 (Pnt. T. Ginting).
Pewarta: Markus Saragih