Seruan Indonesia Damai: Jaga Persatuan dan Kesatuan Indonesia
JAKARTA,PGI.OR.ID-Merespon situasi politik nasional jelang Pemilu 2024, sejumlah pimpinan lembaga keagamaan, yang melebur dalam Forum Peduli Indonesia Damai (FPID), menyampaikan Seruan Indonesia Damai, saat konferensi pers yang berlangsung di Gereja Kathedral, Jakarta, Jl. Katedral No.7B, Ps. Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/12/2023).
Pimpinan lembaga keagamaan yang hadir dalam acara tersebut KH. Marsyudi Syuhud (PBNU), Pdt. Gomar Gultom (PGI), Ignatius Kardinal Suharyo (Keuskupan Agung Jakarta), Prof. Philip K. Widjaja (Permabudhi), Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa T (PHDI), XS Budi Santoso Tanuwibowo (MATAKIN), Sri Eko Suryanto Galgendu (Kepemimpinan Spiritual), dan Izzul Muslimin mewakili Prof. Dr. Abdul Mu’ti (PP Muhammadiyah).
Dalam seruannya, mereka (pimpinan Lembaga keagamaan, red) menyatakan, antara lain, menserukan agar menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia, serta mengedepankan, dan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi, kelompok, golongan, dan atau kepentingan partai politik.
Mendesak terselenggaranya Pemilu tepat waktu, aman, damai, jujur, adil, bebas, rahasia, transparan, dan bermartabat, serta mendesak terwujudnya netralitas penyelenggara pemilu, netralitas aparatur negara, netralitas aparatur pemerintah, dan desa/kelurahan, dalam pelaksanaan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden dan Pemilihan Legislatif.
“Menjaga dan mewujudkan stabilitas sosial, stabilitas politik, dan stabilitas keamananan nasional, serta menghentikan, mencegah, dan menghindari berbagai upaya adu domba, penyebarluasan berita bohong (hoax), yang berpotesi memecah-belah bangsa dan menghentikan aktivitas dan skenario konflik sosial dan konflik politik yang bisa mengarah pada situasi destruktif dan chaos,” demikian antara lain seruan tersebut.
Para pimpinan lintas agama juga mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat tradisi di seluruh Indonesia, untuk merapatkan barisan, memperkokoh serta meneguhkan solidaritas sosial dan solidaritas kebangsaan, sebagai gerakan Indonesia damai di semua tingkatan, secara terpadu dan berkelanjutan.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom mengungkapkan bahwa Pemilu 2024 adalah pemilu berkualitas karena telah menyepakati sehingga diharapkan pemilu ini berdemokrasi dan nilai demokrasi harus tercemin dari keterbukaan dan keseteraan baik penyelenggara pemilu dan semuanya.
“Saya mengimbau seluruh bangsa karena meskipun ada perbedaan pemilihan kira tetap bersatu sebagai bangsa dan persaudaraan karena semua diatas dari kepentingan. Hanya dengan demikian kita bisa melalui dengan damai,” ujarnya.
Sementara itu, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa T, menginginkan agar semua pihak merawat kebhinekaan di negara kesatuan Republik Indonesia, termasuk kepada tokoh agama menyampaikan kepada masyarakat bangsa ini untuk tetap kuat. “Pemilu ini akan memilih pemimpin, akan memilih pemimpin yang jujur, benar dan adil. pihaknya berupaya mengajak membangun SDM yang baik. Saya katakan harus disiplin nafasku kehormatan adalah segalanya apalagi nama baik bangsa kita. Semua penyelenggara kita hormati, dan kita mengajak untuk selalu membela yang jujur, benar dan adil. Jangan sampai ini ada masalah baru dan semoga bangsa damai,” tandas Wisnu.
Sedangkan Prof. Philip K. Widjaja menjelaskan, pemilu adalah momen 5 tahun sekali, mencari calon pemimpin yang pas, tapi musyawarah adalah penentunya. “Ketika pemilu sudah selesai, mari kita bersatu dan mengakui siapa yang telah dipilih dan ayo menuju 2045 menjadi Indonesia emas,” katanya.
Pewarta: Markus Saragih