Silaturahmi Ahlulbait Indonesia ke PGI: Mengeratkan Tali Persaudaraan Antarumat Beragama


admin
13 Jun 2025 22:35
JAKARTA,PGI.OR.ID-Organisasi masyarakat (ormas) Ahlulbait Indonesia (ABI), kelompok Syiah di Indonesia, melakukan kunjungan silaturahmi ke Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Grha Oikoumene Salemba, Jakarta Pusat, pada Jumat (13/6/2025). Ahlulbait Indonesia diwakili oleh Dr. Umar Shahab selaku Ketua Dewan Syura Ahlulbait Indonesia, bersama Miqdad Turkan dan Abdullah Beik.
Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn F. Manuputty, menyambut hangat kunjungan Ahlulbait Indonesia. Dalam pernyataannya, Pdt. Manuputty menekankan bahwa PGI merupakan payung terbesar dan tertua bagi gereja-gereja di Indonesia, yang terdiri dari berbagai aliran. PGI terbuka terhadap perjumpaan dan dialog antariman. Bahkan PGI menyediakan ruang pertemuan di Grha Oikoumene Salemba untuk berkumpul dan berdialog antariman dalam suasana rukun, damai, dan harmonis. PGI juga mendorong kerja sama lintas agama demi menyelesaikan masalah bangsa dan kemanusiaan.
“PGI percaya, perbedaan bukan hambatan, tapi sebuah kekayaan. Dalam perbedaan itulah bangsa Indonesia dapat bergandengan tangan menyelesaikan masalah bangsa dan kemanusiaan. Dalam hal hubungan antaragama, PGI selalu terbuka menjadi sahabat, dan perbedaan bukan alasan perpecahan, tapi menjadi ruang belajar dan kerja sama,” ujar Pdt. Manuputty.
Lebih lanjut, Pdt. Manuputty menekankan pentingnya pendekatan kultural dan manusiawi demi terciptanya toleransi dan kerukunan. “Kehidupan beragama Indonesia dikelola berdasarkan hukum, tetapi kita perlu memfasilitasi pendekatan kultural demi menjaga keharmonisan hidup bersama. Bangsa Indonesia memiliki memori kolektif yang dapat menjadi pengikat hubungan persaudaraan. Maluku, misalnya, menjadi tempat di mana sejarah mencatat kelompok Syiah dan Kristen hidup berdampingan dan turut bersama-sama melawan penjajahan.”
Dr. Umar Shahab menyampaikan bahwa Ahlulbait Indonesia merupakan payung bagi aliran Syiah di Indonesia, yaitu Imamiah (mayoritas), Zaidiyah, dan Ismailiyah. Syiah, yang sejarahnya turut mewarnai perjalanan agama di Nusantara, menyadari posisinya sebagai minoritas, sehingga penting menjaga hubungan harmonis, bukan hanya di kalangan umat Islam, tapi juga penganut agama lain. “Keterbukaan adalah jalan bagi penerimaan satu sama lain dan kerja sama. Kedatangan kami ke kantor PGI bermaksud untuk menjalin silaturahmi, menyingkirkan prasangka, serta menghindari kesalahpahaman. Dengan menjalin hubungan baik, kita bisa mengatasi isu-isu kemanusiaan dan kebangsaan,” ujarnya.
“Syiah dan Kristen sama-sama minoritas. Tapi yang minoritas juga dapat bergandengan tangan dengan umat beragama lain dan turut memberikan kontribusi. Ahlulbait Indonesia mendorong terwujudnya kebebasan beribadah, bermitra dengan gereja-gereja, serta aktif memberikan materi tentang Syiah demi terciptanya kesepahaman dan toleransi. Hal ini dilakukan bukan demi misi menyebarkan aliran Syiah, tetapi demi hidup rukun dan damai bersama-sama. Ketidakadilan terhadap kebebasan beragama tidak boleh terjadi di Indonesia,” ujar Miqdad Turkan.
Ahlulbait Indonesia juga menyampaikan keseriusannya dalam mengembangkan intelektualitas bangsa, di antaranya melalui pengelolaan Sekolah Tinggi Agama Islam dan bergabung pada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Silaturahmi Ahlulbait Indonesia dan PGI diharapkan dapat menjadi momentum penting demi terciptanya kerja sama, saling memahami, dan menjaga kebebasan beragama. Dalam suasana yang terbuka, akrab, dan penuh kehangatan, kedua belah pihak sepakat bahwa perbedaan bukan masalah, tapi potensi kekuatan apabila dikelola secara bijaksana demi Indonesia yang rukun, damai, dan sejahtera.
Selain menjadi ruang penting untuk belajar dan bergandengan tangan demi kepentingan bangsa, pertemuan ini juga menjadi sebuah pesan moral bahwa hidup bersama, tanpa diskriminasi dan prasangka, merupakan landasan penting demi terciptanya Indonesia yang harmonis, unggul, dan mampu menjadi teladan toleransi di tengah perbedaan.
Berikan Komentar
Alamat email anda tidak akan dipublish, form yang wajib diisi *
Berita & Peristiwa
Christian Conference of Asia (CCA) Highlights Country-Specific Challen...
Jakarta, Indonesia – September 18, 2025 – The second day of the Inter-Religious Conference on Freedom of R...
When Faiths Collide and Converse: CCA Inter-religious Conference Testi...
Jakarta’s afternoon was heavy with humidity. On the fifth floor of the Communion of Churches in Indonesia (P...
Christian Conference of Asia – Inter-Religious Conference on Freedom...
A Historic Convergence in JakartaJakarta became the stage for a defining moment in Asia’s interfaith history...