Peserta Sidang MPL PGI 2025: Beribadah dan Mengenal Jemaat GPIB

BATU,PGI.OR.ID-Peserta Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) pada Minggu (9/2/2025) melaksanakan ibadah di delapan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) yang tersebar di Kota Batu, Bangil, Lawang, Malang, Pasuruan, dan Probolinggo.
Melalui kunjungan dan ibadah di berbagai gereja GPIB di wilayah tersebut, para peserta berkesempatan untuk mengenal lebih dekat jemaat setempat serta berbagi cerita dan pengalaman iman.
Salah satu gereja yang dikunjungi adalah GPIB Immanuel Probolinggo, yang dikenal sebagai Gereja Merah karena warna merah menyala pada bangunannya. Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn F. Manuputty, melayani di gereja ini dan menyampaikan khotbah yang diambil dari 2 Korintus 5:17-18 tentang ciptaan baru.
“Menjadi ciptaan baru adalah ketika yang semula berpusat pada diri sendiri berubah menjadi berpusat pada Kristus dan memberi diri bagi yang lain,” ujar Pdt. Jacky. Ia juga menyoroti tantangan di era digital, di mana media sosial cenderung membentuk pola pikir individualistis dan melemahkan spiritualitas berbasis keluarga, komunitas, dan persekutuan.
Dalam kaitannya dengan pokok pikiran Sidang MPL PGI 2025 tentang ecclesia domestica, Pdt. Jacky mengajak jemaat untuk memperkuat pelayanan berbasis keluarga. “Ecclesia domestica mendorong gereja-gereja mengarusutamakan pelayanan keluarga, menjadikannya tempat pembentukan iman, kasih, dan perdamaian,” jelasnya.
Kehadiran Ketua Umum PGI bersama peserta Sidang MPL PGI disambut antusias oleh jemaat GPIB Immanuel Probolinggo. Pnt. Adry Marthen menyampaikan rasa bangganya, “Suatu kehormatan bagi GPIB Immanuel dikunjungi oleh Ketum PGI bersama peserta Sidang MPL PGI. Kami juga berkesempatan mengenalkan gereja ini sebagai cagar budaya.”
Ibu Mila dari Germasa GPIB menjelaskan sejarah Gereja Merah, yang dibangun pada 1862 oleh Residen pertama Probolinggo untuk tempat ibadah pekerja pabrik gula. “Bahan bangunannya, seperti besi, didatangkan langsung dari Jerman. Gereja ini terdiri dari 1.168 papan, dan pada 13 November 2024 telah ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat Provinsi,” ungkapnya.
Perjumpaan antara peserta Sidang MPL PGI dan jemaat GPIB Immanuel diakhiri dengan diskusi mengenai pengembangan jemaat di masing-masing gereja, memperkaya wawasan dan semangat pelayanan bersama.