Perayaan HUT ke-123 RS PGI Cikini
JAKARTA,PGI.OR.ID-Merayakan HUT ke-123, perawat, dokter, direksi RS PGI Cikini, direktur AKPER RS PGI Cikini, dan karyawan di dalam lingkungan Yayasan Kesehatan PGI Cikini mengadakan ibadah syukur yang dilayani oleh Pdt. Shepard Supit, dengan tema: Perbuatlah Dengan Segenap Hatimu, Seperti Untuk Tuhan (Kolose 3:23), di gedung utama Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta, Selasa (12/1).
Usai ibadah Direktur Ketua RS PGI Cikini dr. Alphinus R. Kambodji dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terimakasih atas usia 123 tahun yang telah Tuhan berikan, sehingga sejak awal dijadikan sebagai alat kesaksian dan pelayanan Kristus di tengah masyarakat Indonesia. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung pelayanan dari rumah sakit yang telah diresmikan penggunaannya sejak 12 Januari 1898 ini.
dr. Kambodji mengajak seluruh civitas hospitalia RS PGI Cikini untuk terus melayani dengan kasih, dan mewujudkan motto dari rumah sakit tersebut yaitu Sedare Dolorom Opus Divinum Est, yang berarti Meringankan Penderitaan Adalah Karya Ilahi. “Dan kita melakukannya dengan semboyan untuk tahun ini yaitu melayani dengan SECEPATNYA, yang merupakan singkatan dari Se senyum, C cekatan, E, empati, P, profesional, A, aman, T terpercaya, dan N, nyaman,” katanya.
Sementara Sekretaris Umum Yayasan Kesehatan PGI Cikini David M.L. Tobing, pada kesempatan itu menegaskan pentingnya untuk setia, berdoa dan menjaga kekompakan ketika merayakan HUT ke 123 ini. “Angka 123 ini sangat jarang, bisa diartikan sebagai angka yang teratur dan naik atau menanjak. Artinya, kalau kita mau naik atau menanjak, kita harus teratur, dimulai dari hal kecil. Jadi ini yang mau kita canangkan, mulai dari 123 kita mau lebih teratur, tertib, mulai lebih disiplin, mulai dari perkara kecil sehingga Tuhan mempercayakan perkara yang lebih besar. 123 juga sering kita praktekan, mungkin suster atau perawat kalau memindahkan pasien akan berhitung 123 angkat, tapi itu hanya satu orang yang komando, dan disini terjadi kekompakan,” jelas David.
Sambutan juga disampaikan oleh Ketua Pembina Yayasan Kesehatan PGI Cikini Pdt. Gomar Gultom. Melalui rekaman video, Pdt. Gomar Gultom menegaskan, motto RS PGI Cikini, Sedare Dolorom Opus Divinum Est, sesungguhnya adalah sebuah komitmen untuk menjadikan perjalanan rumah sakit sebagai Kairos (kesadaran akan adanya waktu dan kesempatan) ketimbang Kronos (kronologis, berlalu begitu saja).
“Karena melihat kehadiran rumah sakit ini sebagai kesempatan untuk ikut dalam pekerjaan Ilahi yakni meringankan penderitaan orang lain. Itu berarti kita menjadikan siapapun yang datang ke rumah sakit ini, pasien dan keluarga, sebagai tamu Ilahi, dan kita menempatkan diri sebagai pelayan dalam perjumpaan Ilahi. Itulah yang dalam bahasa latin disebut Hospes, yakni orang asing sekalipun tetap dianggap sebagai tamu. Dari akar kata Hospes inilah lahir kata Hospital dan Hospitality, yakni mengandalkan keramahtamahan, kesediaan berbagi dan membuka hati, berbagi sukacita dengan melayani atau menjamu tamu Ilahi,” jelasnya.
Dalam kaitan inilah, dia sangat bersyukur dan mengapresiasi semua usaha yang dilakukan oleh civitas RS PGI Cikini demikian pula dengan Akper PGI Cikini, yang menyediakan diri dan hati untuk melayani serta menjamu setiap orang yang datang, sebagai tamu Ilahi. Sehingga setiap mereka yang datang, merasakan kesembuhan dan sukacita Ilahi.
Selain pemotongan tumpeng, juga dilaksanakan pemutaran video perjalanan sejarah RS PGI Cikini, peresmian General ICU, ucapan syukur perluasan Renal Unit, pembukaan selubung prasasti HUT ke 123, dan pengumuman karyawan serta unit terbaik tahun 2020.
Pewarta: Markus Saragih