Otis Soumokil-Arnoldus Apituley. Komposer Mars PGI dan Hymne Sidang Raya PGI
TORAJA,PGI.IR.ID-Mars PGI dan Hymne Sidang Raya PGI adalah dua buah lagu hasil karya komponis musik gerejawi ternama, Godlief Dominggus Soumokil, lebih dikenal sebagai Otis, dan Arnoldus Isaak Apituley. Kedua lagu tersebut awal mula diperkenalkan saat Sidang MPL-PGI di Mentawai, Sumatera Utara tahun 2023.
Meski telah menyandang sebagai komposer senior, namun bagi mereka membuat kedua lagu itu tidak mudah. Seperti penuturan Otis. “Saya diminta untuk ciptakan lagu mars PGI. Mars itukan semacam jatidiri, jadi saya berpikir keras karena tidak mau meniru lagu mars dari Eropa. Akhirnya saya coba menggali dari budaya Papua, Maluku sampai Batak. Kemudian meramunya jadi satu melodi. Belum lagi kalua tidak ada mood. Karena mencipta lagu tidak sama dengan hitungan matematika. Tapi bersyukur lagunya bisa selesai dengan baik,” ungkapnya.
Urusan berikut yang paling berat lanjut Otis, membuat syair lagu lantaran harus berisi visi-misi PGI. Setelah 3-4 kali pertemuan dengan MPH-PGI barulah ada kesepatan terhadap syair yang sudah dibuat. Tidak sampai disitu. Langkah berikut yang cukup berat adalah membuat arasemenennya.
“Ini juga sulit karena harus disesuaikan dengan pola musik sekerang ini supaya jangan ketinggalan zaman. Supaya dapat berlaku terus-menerus dan sangat keindonesiaan.” Katanya dalam bincang-bincang usai ibadah Minggu di Gereja Toraja Jemaat Saloso, Rantepau.
Hal senada juga diungkapkan Arnoldus Apituley. Dia mengaku harus terlebih dahulu mempersiapkan hati dan pikiran karena bukan menciptakan lagu pribadi tetapi sebuah lembaga besar dan muatannya adalah pesan-pesan moral. “Jadi saya harus berhati-hati untuk itu semua,” katanya.
Menurut Alnoldus, proses tersulit adalah membuat syair yang cocok dalam lagu. Namun setelah beberapa kali pertemuan dengan MPH-PGI akhirnya bisa diterima. Pekerjaan pun rampung dalam waktu satu bulan. Beruntung keduanya senior di Yayasan Musik Gereja (Yamuger) sehingga bisa intens bersama-sama menggarap kedua lagu itu.
Otis dan Arnoldus berharap lagu Mars PGI dan Hymne Sidang Raya dapat mempersatukan gereja-gereja, dan tidak hanya dinyanyikan dalam momen tersentu saja tapi bisa dipakai dalam kegiatan sinode-sinode gereja. “Saya harapkan, terkhusus lagu mars PGI, bisa diputuskan dalam sidang raya ini jika sinode berkegiatan baik even besar maupun kecil, lagu ini dinyanyikan supaya mengingatkan bahwa kita ini satu,” pungkasnya.
Demikian halnya harapan Arnoldus. Terkhusus Hymne Sidang Raya, semangat keugaharian yang tertuang dalam lagu itu dapat dijalankan oleh warga gereja.
Pewarta: Markus Saragih