Preloader
PGI.OR.ID

Alamat

Jalan Salemba Raya No. 10
Jakarta Pusat (10430)

Hotline

021-3150451

021-3150455

021-3908118-20

Alamat Email

mailto:info@pgi.or.id

Sidang Majelis Sinode Am GPI 2025 Dibuka, PGI: Gereja Perlu Menghidupi Discernment dan Menjadi Komunitas yang Membumi

Thumbnail
Author

admin

03 Dec 2025 14:42

Share:

JAKARTA, PGI.OR.ID — Sidang Majelis Sinode Am (SMSA) Gereja Protestan di Indonesia (GPI) tahun 2025 resmi dibuka pada Selasa, 2 Desember 2025, di Kebayoran Park Hotel, Jakarta. Sidang ini menjadi momentum penting bagi GPI untuk meneguhkan arah pelayanan, memperkuat tata gereja, serta menilai kembali relevansi kesaksian gereja di tengah dinamika bangsa.

Acara pembukaan dihadiri oleh sejumlah tokoh gerejawi dan pemerintah, antara lain Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta Rano Karno, yang menegaskan pentingnya kontribusi gereja dalam membangun harmoni sosial di tengah tantangan urban dan pergeseran budaya masyarakat kota. Hadir pula Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, Jeane Marie Tulung, yang menyampaikan dukungan pemerintah terhadap peran GPI dalam pendidikan, pembinaan iman, dan penguatan kebangsaan.

Ketua Umum Badan Pelaksana Harian Sinode Am GPI, Pdt. Eben Nuban Timo, dan Sekretaris Umum, Pdt. Henrek Lokra, membuka secara resmi pelaksanaan sidang yang mengusung tema biblis: “Ujilah Segala Sesuatu dan Peganglah yang Baik” (1 Tes. 5:21). Tema ini mengajak gereja melakukan spiritual discernment—kepekaan rohani untuk membaca tanda-tanda zaman dan menentukan arah pelayanan yang relevan, bermakna, dan setia kepada Injil.

Dalam sambutannya, Sekretaris Umum PGI, Pdt. Darwin Darmawan, menegaskan bahwa gereja dituntut untuk menguji diri secara jujur dan rendah hati. Ia menyoroti sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan GPI, seperti regenerasi pelayan dan kebutuhan gereja menjadi ruang yang ramah bagi kaum muda; transformasi pelayanan pendidikan gerejawi; serta pentingnya kehadiran gereja dalam dinamika sosial-politik tanpa terjebak kepentingan praktis.

Pdt. Darwin juga menekankan urgensi pertobatan ekologis. Ia mengingatkan bahwa rangkaian bencana—seperti banjir bandang di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat—menjadi isyarat rusaknya relasi manusia dengan alam. Gereja, katanya, harus menguji gaya hidup konsumtif, kebijakan pembangunan yang tidak adil lingkungan, serta praktik pelayanan yang belum sensitif terhadap keberlanjutan ciptaan.

Tantangan pelayanan digital turut mendapat perhatian. Menurut PGI, GPI telah memulai langkah penting dalam digitalisasi liturgi dan administrasi pelayanan, tetapi discernment tetap diperlukan dalam menentukan konten, metode pengajaran, serta pengembangan teologi digital agar gereja tidak kehilangan keotentikannya di tengah dunia yang cepat dan dangkal.

Pada akhirnya, Sekum PGI berharap SMSA GPI 2025 menjadi ruang pengambilan keputusan strategis untuk memperteguh peran gereja sebagai komunitas yang membumi, memperjuangkan keadilan dan keutuhan ciptaan, memperkuat regenerasi, serta meningkatkan kolaborasi oikumenis di tingkat nasional. (EDP)

Berikan Komentar

Alamat email anda tidak akan dipublish, form yang wajib diisi *

Komentar *
Nama Lengkap *
Email *
Website
(optional)

Berita & Peristiwa
Beijing 30+ Consultation Dibuka: Momentum Global untuk Memperkuat Komi...
by admin 04 Dec 2025 10:48

JAKARTA, PGI.OR.ID – Beijing 30+ Consultation resmi dibuka pada Kamis, 4 Desember 2025 di Grha Oikoumene, Ja...

PGI Desak Pemerintah Menetapkan Bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Su...
by admin 03 Dec 2025 16:27

JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan duka mendalam dan solidaritas penu...

Sidang Majelis Sinode Am GPI 2025 Dibuka, PGI: Gereja Perlu Menghidupi...
by admin 03 Dec 2025 14:42

JAKARTA, PGI.OR.ID — Sidang Majelis Sinode Am (SMSA) Gereja Protestan di Indonesia (GPI) tahun 2025 resmi di...