PGI, PKN, dan GKI di Tanah Papua Gelar Advokasi Lingkungan Berbasis Media Sosial untuk Pemuda Gereja

Permasalahan ekologis di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang mendesak, terutama terkait kerusakan hutan dan lahan yang terus terjadi di berbagai wilayah. Berangkat dari keprihatinan tersebut, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) bekerja sama dengan Protestantse Kerk in Nederland (PKN) dan GKI di Tanah Papua menyelenggarakan Advokasi Lingkungan Berbasis Media Sosial pada 17–19 November 2025 di Jayapura, Papua.

Kegiatan ini menghadirkan para peserta muda yang merupakan perwakilan dari berbagai sinode gereja. Tujuan pelatihan ini  agar generasi muda semakin melek advokasi dan melek digital sehingga mampu merespons isu-isu lingkungan yang berkembang seiring perubahan zaman.

Acara dibuka secara resmi oleh Pdt. Petrus Bonyadone, Wakil Ketua PGI Wilayah Papua. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya pelatihan ini bagi masa depan gereja dan tanah Papua.

“Pelatihan selama tiga hari ini sangatlah penting. Kami berharap para peserta, ketika kembali ke daerah masing-masing, dapat memberikan dampak yang baik dalam tugas dan perannya, serta menunjukkan bahwa Papua adalah Tanah Damai,” ujarnya.

Di sisi lain, gereja diharapkan terus memberikan ruang dan dukungan bagi pemuda sebagai kekuatan penggerak perubahan. Pdt. Henrek Lokra, Steering Committee Kemitraan PGI–PKN, menekankan bahwa advokasi merupakan bagian dari panggilan gereja.

“Melakukan advokasi bukan hanya kegiatan kemanusiaan, tetapi juga panggilan misiologi gereja. Kami berharap pelatihan ini dapat ditindaklanjuti di jemaat dengan memanfaatkan tools sinematografi, sehingga kampanye kritis berbasis teologi yang kuat dapat terus dikembangkan,” jelasnya.

Selama kegiatan, peserta memperoleh berbagai keterampilan praktis seperti pembuatan konten, desain grafis, penulisan naskah, dan sinematografi. Mereka juga melakukan praktik langsung dengan memproduksi video kampanye terkait isu-isu lingkungan.

Melalui pelatihan ini, pemuda gereja diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu mengajak masyarakat lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan. Upaya ini menjadi langkah nyata untuk memastikan bumi tetap terawat dan layak dihuni oleh generasi mendatang.