Lagi, PGI di “Kudeta” Lewat Kids Take Over

JAKARTA,PGI.OR.ID-Kantor PGI kembali di Kudeta! Adalah 14 orang anak mengambil alih tugas-tugas tidak hanya MPH-PGI, tetapi juga Sekretaris Eksekutif dan Kepala Biro. Hampir sekitar 5 jam aksi kudeta berlangsung di Grha Oikoumene, Jakarta, Jumat (8/8/2024).
Selain memeriksa beberapa lembar kertas di atas meja, termasuk voucer keuangan yang diajukan oleh setiap bidang, menerima sambungan telepon, berkomunikasi dengan staf, juga menggelar rapat. Hampir semua pekerjaan yang biasa dilaksanakan di Grha Oikoumene dilakoni dengan penuh antusias. Mereka pun berkesempatan untuk menyambangi kantor Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).
Seperti disampaikan Kepala Biro Perempuan dan Anak (BPA) PGI, Sonya M. Uniplaita, kegiatan Kids Take Over PGI, yang dilaksanakan bersama Dewan Pelayanan Anak (DPA) GPIB, bertujuan memberi ruang yang seluas-luasnya bagi anak-anak untuk berkembang, dan mengenal PGI.
“Jadi kami ingin memberi ruang yang seluas-luasnya bagi anak untuk berkembang, dan semoga ini bisa menjadi contoh untuk gereja-gereja membuka ruang seluas-luasnya terkhusus bagi anak-anak. Kemudian kenapa di PGI, supaya anak-anak mengenal PGI itu seperti apa, bukan gereja, tapi rumah bersama bagi seluruh gereja anggota PGI, dan seluruh umat beragama,” katanya.
Keempatbelas anak-anak Sekolah Minggu yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini, berasal dari Gereja Toraja, HKBP, GKI, dan GPIB, setelah lolos proses seleksi. Kids Take Over PGI juga dilaksanakan untuk memperingati Hari Anak Nasional 2024.
Dalam sambutannya, Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacky Manuputty mengatakan, kegiatan yang telah diinformasikan sebelumnya kepada gereja-gereja anggota PGI ini, diharapkan dapat juga dilakukan oleh gereja-gereja, dan melaluinya diharapankan semakin mendekatkan anak-anak, mengetahui apa yang dilakukan gereja, sehingga terpupuk rasa cinta.
Sedangkan mewakili Subdid Oikumene Departemen Germasa GPIB, Pdt. Ruth Kamau, MSi, melihat, Kids Take Over PGI, mengingatkan kita untuk bersinergi dengan anak-anak, dan menjadikan mereka sebagai subjek, bukan objek, yang memiliki sikap, pemahaman, dan keputusan sendiri. Selain itu, gereja diingatkan bahwa anak-anak memiliki pribadi yang unik, sehingga gereja dan orangtua harus mendampingi mereka dalam rangka pencarian jatidiri.
Salah seorang peserta, Benedictus Sipahutar dari GPIB, mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini, dengan menjadi kepala PRB PGI. Dia pun berharap ke depan anak-anak lain turut mendapatkan pengalaman baru di kegiatan Kids Take Over PGI berikutnya.
Pewarta: Markus Saragih