Kunjungan Diakonia PGI. Berbagi Kasih di Panti Tunanetra Elsafan dan Wredha Hanna
JAKARTA,PGI.OR.ID-Momentum Adven, Natal 2023, dan Syukur Awal Tahun 2024, melatarbelakangi aksi berbagi kasih melalui kegiatan Kunjungan Diakonia PGI ke Panti Tunanetra Elsafan, Jakarta Timur, dan Panti Wredha Hanna, Bogor, pada Kamis (28/12/2023).
Sebagaimana diketahui, PGI telah menggelar Ibadah Adven 2023 (22/12), dan berlanjut Syukur Awal Tahun 2024 yang akan dilaksanakan pada 5 Januari nanti. Yayasan Kesehatan (Yakes) PGI Cikini didaulat menjadi tuan dan nyonya rumah dari kedua kegiatan tersebut.
Sekilas mengenai Panti Tunanetra Elsafan, panti yang dikelola oleh Yayasan Elsafan ini bergerak untuk menghimpun dan mendidik anak-anak tunanetra yang tidak bisa dididik oleh orang tua mereka di rumah. Nama Elsafan sendiri berasal dari bahasa Ibrani yang berarti Tuhan Pelindungku.
Pendirian Yayasan Elsafan bermula dari keprihatinan seorang tunanetra bernama Ritson Manyonyo akan kaum tunanetra yang kurang mendapat akses pendidikan yang layak. Untuk mewujudkan kerinduannya, Ritson bersama 8 orang rekan mendeklarasikan Elsafan Ministry di rumah Tony Simon, Jln Culan No.2 Senen, Jakarta pada 7 Februari 2006.
Kedelapan orang yang menggagas Elsafan Ministry adalah Ritson Manyonyo, Tony Simon, Fajar Kurniawan, Robert Hutabarat, Cicilia Herawati, Gabriella Kumalayani, Mastarully Simanjuntak dan Januar Lim (Penglihatan normal) dan Kristina Silva. Jadi para penggagas Elasafan berjumlah sembilan di mana tujuh orang tunanetra dan dua orang berpenglihatan normal.
Sedangkan Panti Wredha Hanna yang berlokasi di Jalan Skip. Gg. Gedong Tujuh No. 19, Bogor ini, merupakan rumah tempat singgah dan tinggal orang-orang tua yang merupakan salah satu unit Diakonia dari Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat “ZEBAOTH” Bogor, dan resmi terbentuk pada 5 Desember 1977 saat Sidang Mejelis Jemaat GPIB “BOGOR”.
Keberadaan panti ini dilatarbelakangi oleh adanya upaya jemaat untuk melayani para orang tua yang relatif secara ekonomi tidak mampu pada sekitaar tahun 1970an. Pada awalnya panti ini hanya diperuntukkan untuk kaum wanita saja namun dengan perkembangan yang ada dengan didirikannya bangunan baru pada tahun 2004, panti mulai dihuni juga oleh kaum pria.
Diharapkan dengan adanya panti ini dapat mewujudnyatakan pelayanan kasih Tuhan Yesus Kristus, yaitu memberikan pelayanan untuk pemeliharaan rohani, dan jasmani bagi para lanjut usia sehingga mereka dapat tinggal dengan sejahtera tanpa rasa kuatir akan masa depan.
Sekretaris Umum Yakes PGI Cikini Sheila Aryani Salomo, S.H, mengungkapkan, aksi Kunjungan Diakonia ini merupakan wujud dari kerinduan untuk berbagi kasih, dan pengingat agar tidak memikirkan kesenangan pribadi ketika merayakan Natal dan Tahun Baru.
“PGI selalu mengingatkan bahwa setiap acara harus tentunya juga bersama kegiatan-kegiatan diakonia. Jangan dalam perayaan Adven, Natal, dan Tahun Baru lebih kepada kegiatan kesenangan kita dalam kemeriahaan, tetapi lupa bahwa ada orang-orang yang perlu mendapat perhatian dan sentuhan kasih dari kita. Sebab itu, kami mengunjungi Panti Tunanetra Elsafan yang menampung anak-anak disabilitas, bahkan di panti itu ada yang cacat ganda, dan itu jarang sekali diketahui oleh masyarakat sehingga kadangkala kurang mendapat perhatian,” jelasnya.
Sedangkan kunjungan ke Panti Wredha Hanna, lanjut Sheila, juga ingin mengingatkan bahwa terkadang orangtua merasa kesepian, karena kesibukan anak-anak, apalagi cucu. “Justru lewat kegiatan ini kita mau hadir untuk berbagi kasih mengobati rasa kesepiaan mereka,” tandas praktisi hukum ini.
Dia pun berharap, kebersamaan dalam berbagi kasih tidak berakhir di sini. “Secara khusus Yakes PGI Cikini tentunya berharap dapat menjalin hubungan, dalam pemahaman, di Elsafan ada yang cacat ganda, pasti mereka memerlukan pelayanan kesehatan. Saya berpikir bagaimana kami dari Yakes mungkin diawali dengan kunjungan kesehatan dengan mendatangkan dokter, mungkin 2 bulan sekali. Begitu juga di Panti Wredha Hanna. Kita ingin kerjasama dengan Zebaoth apa yang Yakes bisa bantu,” ujarnya.
Tiba di Panti Tunanetra Elsafan sekitar pukul 12,00 WIB, rombongan PGI antara lain Wasekum PGI Pdt. Krise Anki Gosal, Sheila Aryani Salomo, S.H, Wabendra Yakes PGI Cikini Ronny Wayong, S.E, Kabiro PRB PGI Pdt. Shurej, serta beberapa staf, disambut hangat oleh pengurus dan penghuni panti. Pada kesempatan itu, selain bantuan dana, juga diserahkan sejumlah bingkisan.
Kunjungan pun berlanjut ke Panti Werdha Hanna. Kehangatan juga terasa dalam sambutan yang diberikan oleh pengurus panti, serta oma-opa sambil menggunakan topi Sinterklas. Meski telah memasuki usia sepuh, semangat untuk bercengkrama bersama masih tetap terlihat. Bahkan beberapa diantara mereka berkesempatan unjuk kebolehan dengan menyanyi, seperti yang dilakukan Oma Maria Watimena, penghuni panti tertua, 98 tahun.
Ketua Pengurus Panti Wredha Hanna Pdt. Sherly, yang pada kesempatan itu juga didampingi Ketua Majelis Jemaat GPIB Zebaoth Pdt. Margie Ririhena-de Wanna, menyampaikan terimakasih atas kunjungan ini.
“Kami merasakan bahwa ini adalah kunjungan Tuhan Yesus bagi panti. Kenapa saya katakan begitu karena biasanya jam kunjungan itu jam 10 pagi atau 4 sore, tapi kali ini mereka kami persiapkan dalam rangka Natal, dan mereka sangat bersukacita untuk menyambut tamu dari PGI, padahal harus tidur siang, tapi mereka tetap semangat dan tetap bertahan. Jadi menurut saya itu semangat kasih Kristus melalui Natal. Kunjungan PGI dan semua yang hadir membuat kebahagian bagi oma dan opa di panti ini,” ujarnya.
Bantuan dana serta bingkisan juga diserahkan di tempat ini, dalam rangka menunjang pelayanan sebagai kepanjangan tangan Tuhan, untuk menebar kasih kepada sesama.
Pewarta: Markus Saragih