Konservasi Danau Tamblingan, TAB Angkatan V Lepaskan Benih Ikan Gabus dan Gelar Aksi Bersih Danau
TAB Angkatan V Goes to Bali melepas 1000 benih ikan gabus di Danau Tamblingan dan melakukan aksi bersih danau sebagai bagian dari komitmen konservasi dan pelestarian lingkungan. Kegiatan ini mencerminkan tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian alam serta mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Danau Tamblingan, yang terletak di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, menjadi saksi aksi nyata yang dilaksanakan oleh 30 peserta Tanah Air Itu Bhinneka (TAB) Angkatan V Goes to Bali, pada Kamis, 12 September 2024.
Danau Tamblingan adalah salah satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam kaldera besar. Keberadaannya yang eksotis menjadikannya salah satu objek wisata alam yang penting di Bali. Meskipun demikian, danau ini tidak dikembangkan secara modern untuk pariwisata demi menjaga kelestarian alam dan lingkungannya.
Keindahan Danau Tamblingan tidak hanya terletak pada lanskap alamnya, tetapi juga pada kehadiran beberapa pura yang menyimpan nilai sejarah dan kebudayaan Bali. Pura-pura ini berkaitan erat dengan pembentukan dan perkembangan Desa Tamblingan, yang pada abad ke-10 hingga ke-14, merupakan pusat pemukiman yang terletak di Gunung Lesung sebelah selatan danau.
Perpindahan penduduk ke empat desa terdekat, yang kemudian dikenal sebagai Catur Desa—Desa Munduk, Gobleg, Gesing, dan Umejero—memiliki keterikatan spiritual yang mendalam. Mereka memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga kesucian danau dan pura-pura di sekitarnya.
Nama Danau Tamblingan sendiri berasal dari dua kata dalam Bahasa Bali, yaitu “Tamba” yang berarti obat, dan “Elingang” yang berarti ingat atau kemampuan spiritual. Dalam Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul, diceritakan bahwa pada masa lalu, masyarakat di wilayah tersebut terkena wabah epidemi.
Seseorang yang disucikan turun ke danau kecil untuk mengambil air yang kemudian dijadikan obat dan berhasil menyembuhkan penyakit tersebut. Nama “Tamblingan” pun berasal dari kombinasi kata tersebut.
Selain aktivitas pelepasan benih ikan gabus, para peserta juga melaksanakan aksi bersih-bersih di sekitar Danau Tamblingan. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara TAB Angkatan V Goes to Bali, yang juga mencakup edukasi mengenai daur ulang sampah dan pemanfaatannya oleh komunitas Rotari dan Munduk Moding Plantation (MMP).
Pdm. Rosiana Purnomo, Kepala Biro Pemuda dan Remaja (BPR) PGI, menjelaskan bahwa aksi pelepasan benih ikan merupakan wujud komitmen PGI terhadap konservasi ekosistem yang telah dilakukan oleh Masyarakat Adat Dalam Tamblingan (MADT).
“Pentingnya tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian bumi tanpa memandang latar belakang, suku, agama, atau kepercayaan,” jelasnya.
Selain itu, Pdm. Rosiana juga menambahkan bahwa PGI mendukung program gerakan nasional revolusi mental (GNRM), termasuk Gerakan Indonesia Bersih, yang sejalan dengan aksi-aksi yang dilakukan dalam kegiatan ini.
Dengan kegiatan ini, dia berhatap TAB Angkatan V Goes to Bali, menunjukkan komitmen mereka terhadap pelestarian lingkungan dan kontribusi aktif dalam menjaga keindahan serta kelestarian Danau Tamblingan untuk generasi mendatang.
Pewarta : Tiara Salampessy