Konfernas Pendidikan-Gereja 2024. Kolaborasi untuk Transformasi Sekolah Kristen
JAKARTA,PGI.OR.ID-Sekitar 700 orang peserta mewakili pimpinan sinode gereja, yayasan pendidikan kristen, universitas, STT, dan dunia usaha, mengikuti Konferensi Nasional (Konfernas) Pendidikan dan Gereja 2024, di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH), Karawaci, Tangerang, Banten, selama dua hari (23-24/7/2024).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Majelis Pendidikan Kristen (MPK) di Indonesia bersama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) ini, mengusung tema Kolaborasi Nyata untuk Transformasi Sekolah Kristen.
Peran MPK sangatlah sentral dan strategis dalam perjalanan gereja. Namun kehadiran MPK, sebagai perpanjangan tangan gereja, tidak boleh dijadikan alibi oleh gereja untuk melepaskan diri dan tanggung-jawab dalam bidang pendidikan ini.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, dalam sambutannya saat pembukaan konferensi, Selasa (23/7/2024).
Di satu sisi, lanjutnya, gereja dan MPK harus berkolaborasi dalam hal ini, dan di sisi lain, gereja pun harus terus mengembangkan pelayanan dan tanggung-jawabnya dalam bidang pendidikan ini, tidak bisa sepenuhnya oleh MPK. “Saya menyitir adagium Charles denGaule semasa Perang Dunia II: Perang terlalu berharga bila diserahkan hanya kepada serdadu. Maka pendidikan terlalu berharga bila diserahkan hanya kepada para guru dan yayasan. Pendidikan harus masuk dalam agenda pastoral gereja,” tandas Pdt. Gomar Gultom.
Menurut Ketum PGI, tujuh puluh tahun lebih sudah usia MPK, ini adalah sebuah perjalanan panjang. Selama ini MPK dan PGI mencoba untuk berjalan beriringan, dan seiring itu pulalah harapan kita, gereja-gereja beriringan jalan dengan lembaga-lembaga pendidikan di sekitarnya. Perjalanan bersama ini semakin dibutuhkan kini, terutama dengan perubahan masyarakat yang begitu cepat, mendasar dan meluas sebagai akibat transformasi budaya digital.
Dalam sambutannya, dia pun mengapresiasi MPK yang selama ini berjuang keras menjembatani jurang menganga antara sekolah-sekolah milik gereja di daerah tertinggal dan sekolah maju di perkotaan, terutama juga dengan prakarsa-prakarsanya membangun sinerji dan kolaborasi di antara pemangku Pendidikan: tujuh pilar.
Sebelumnya, Ketua Umum MPK, Handi Irawan Djuwadi, MBA, juga menegaskan pentingnya kolaborasi nyata. Dia pun optimis lewat kegiatan ini, hal itu akan terwujud. “Gereja, lembaga pendidikan kristen, juga dunia usaha akan bergerak bersama dalam ladang pelayanan Tuhan, melalui dunia pendidikan Kristen,” katanya.
Lebih jauh Handi mengatakan, problem dalam dunia pendidikan Kristen sangat besar. Sebab itu kolaborasi sangat dibutuhkan, dengan didasari kepada awareness (kesadaran), dan compassion (peduli dan mau membantu). “Tahun ini MPK telah banyak melaksanakan progam, tapi sangat transformasi belum berjalan sebab itu dibutuhkan kolaborasi yang lebih nyata dan solid,” tandas.
Ketum MPK berharap melalui kegiatan ini akan menghasilkan rencana strategis (renstra), tidak hanya sekadar masukan, tetapi ada perencanaan jangka panjang, serta resolusi radikal, tidak hanya semata implementatif. Selain berkualitas tapi tetap terintegrasi dengan Kristus. “Sesuai dengan visi MPK, kita butuh kolaborasi, dan adanya kreativitas. Mari kita sambut transformasi sekolah Kristen,” tegasnya.
Pembukaan Konfernas Pendidikan-Agama 2024 ditandai dengan pemukulan gong oleh Staf Ahli Kemendikbudristek RI Prof. Dr. H. Muhammad Adlin Sila, Rektor UPH Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng, dan Ketua Umum MPK. Pemberian mahkota Cendrawasih dan penampilan tarian Papua dari murid-murid Sekolah Lentera, milik UPH, menutup prosesi pembukaan.
Di hari pertama, peserta langsung mendengarkan paparan Keynote Speaker, Handi Irawan Djuwadi, dan dilanjut Focus Group Discusion (FGD) terkait Identifikasi Fokus Permasalahan dan Alternatif Solusi, serta Kerangka Program Aksi Nyata Kolaborasi untuk Solusi. Sebelumnya disampaikan testimoni dari sekolah Kristen terkait TF 3T.
Di hari kedua, selain FGD (Pilot Project Aksi Nyata Kolaborasi Pilar MPK), dan presentasi hasil 7 FGD, peserta akan mengikuti diskusi panel dengan narasumber Prof. Dr. Djawantoro Hardjito, Pdt. Darwin Darmawan, Prof. Yafet Yosafat W. Rissy, dan Pdt. Gomar Gultom.
Pewarta: Markus Saragih