Ketum PGI, Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty: Pentingnya Penjemaatan DKG

BATU,PGI.OR.ID-Penjemaatan Dokumen Keesaan Gereja (DKG) yang baru ditetapkan pada Sidang Raya ke-18 PGI di Toraja, sangat penting dilakukan oleh gereja-gereja anggota PGI. Karena DKG adalah dokumen yang mampu menavigasi pergerakan oikumene in action di Indonesia.
Demikian salah satu poin penting dari Laporan MPH-PGI yang disampaikan Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty, dalam Sidang MPL-PGI 2025, di Batu, Malang, Jawa Timur, Sabtu (8/1/2025).
“Hal itu penting sebab semua gereja bertanggungjawab untuk menjemaatkan dokumen tersebut, karena DKG adalah suatu dokumen yang mampu menavigasi pergerakan oikumene in action di Indonesia. MPH PGI pun menjadikan DKG sebagai dokumen pokok untuk turut merancang Program Kerja Lima Tahunan (Prokelita) 2024-2029. Bahwa dokumen Prokelita itu masih terbuka juga untuk didiskusikan dalam MPL ini,” tandasnya.
Lebih jauh dijelaskan Ketum PGI, saat proses penyusunan DKG, Tim Penyusun telah mempersiapkan juga langkah dan materi untuk penjemaatan DKG. Karena itu diharapkan gereja-gereja anggota berproses untuk maksud itu, berpedoman pada strategi penjemaatan yang dipersiapkan Tim Penyusun DKG.
Dalam proses penjemaatan itu, lanjutnya, semua gereja, Sinode, Klasis, Mupel, Jemaat, sekolah-sekolah Teologi harus bisa berpartisipasi dalam proses penjemaatannya. Sebab itu penting DKG menjadi materi pokok dalam pembinaan warga gereja, tetapi juga menjadi konten dalam kurikulum-kurikulum pendidikan teologi di Indonesia.
Pewarta: Markus Saragih