Kesan Mereka Terkait Pelaksanaan Sidang MPL-PGI 2021 Secara Virtual
JAKARTA,PGI.OR.ID-Sidang MPL-PGI 2021 berlangsung selama dua hari (25-26/1). Sejumlah peserta sidang punya pandangan menarik terkait kegiatan yang dilaksanakan secara virtual ini. Seperti diungkapkan Ketua Umum Sinode Gereja Masehi Injili Talaud (GERMITA), Pdt. Dr. Arnold A. Abbas.
“Sidang MPL PGI 2021 ini dengan memakai apliasi zoom, saya kira ini sebuah terobosan luar biasa bagi gereja-gereja di Indonesia. Untuk pertama kalinya melaksanakan sebuah sidang gerejawi berskala nasional dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi digital khususnya aplikasi zoom,” ujarnya.
Menurut Pdt. Arnold, pandemi Covid-19 membawa dampak positif juga bagi gereja-gereja untuk berusaha melek tekonologi, khususnya mau beradaptasi dengan teknologi zoom. Keuntungan lain adalah di aspek pembiayaan persidangan ini jadi lebih murah. “Gereja-gereja tidak bayar lagi uang transportasi perjalanan PP, apalagi kalau seperti kami dari daerah jauh diperbatasan, biaya transportasi minta ampun. Tapi ini kita sudah bebas biaya transport, demikian juga dengan segala biaya materi sidang sudah dikirim melalui email atau wa, nanti digandakan oleh gereja masing-masing,” ujarnya.
Namun ada juga kekurangannya. Kehangatan pertemuan ragawi sudah tidak ada lagi, karena diganti dengan kehangatan pertemuan secara virtual. “Kita tidak bisa bercanda, berkelakar, dan diskusi sambil minum kopi tidak ada lagi. Padahal diskusi dan pertemuan informal antar sesama peserta dan pimpinan PGI dan staf juga penting dalam rangka membangunan gerakan keesaaan kita.”
Kekurangan lain, di daerah yang jaringan internetnya kurang baik, seringkali ada gangguan sehingga bisa terputus. “Kemarin sambutan internet saya di kantor beberapa kali putus, ini masalah kami di daerah perbatasan yaitu masalah sambungan internet sering ada gangguan terutama kalau cuaca buruk, hujan, petir, dan sebagainya. Jadi ada plus-minusnya.”
Tidak jauh berbeda dengan apa yang diungkapkan Sekum BNKP Pdt. Dr. Dorkas Orienti Daeli, M.Th. Menurutnya, Sidang MPL PGI secara virtual sangat efisien, karena menghemat waktu, biaya dan para pimpinan sinode belajar teknologi. Namun kurang efektif karena terkendala dengan jaringan, dan konsentrasi terbagi, tidak ada sharing pelayanan antar pimpinan, dan materinya terbatas untuk didalami.
Hal senada juga disampaikan Ketua Sinode GKPII Pdt. Lien Kuhuwael, MTh. Pelaksanaan Sidang MPL-PGI 2021 secara virtual menurutnya memang memiliki kelebihan dan kekurangan. “Kita bisa hemat di sana-sini, demikian pula dalam hal waktu. Tetapi kalau pertemuan ragawi banyak yang bisa kita diskusikan tanpa harus secara formal, tetapi sangat bermanfaat untuk kita bisa bertukar pikiran. Jadi memang ada plus-minusnya. Belum lagi penggunaan teknologi, kendala jaringan, ini menjadi kendala bagi gereja-gereja,” ujar pimpinan sidang MPL-PGI 2021 ini.
Baik Pdt. Arnold Abbas, Pdt. Dr. Dorkas Orienti Daeli maupun Pdt. Lien Kuhuwael tetap berharap jika pandemi berakhir, pertemuan secara ragawi harus dilakukan karena salah satu kebutuhan manusia yang mendasar, apalagi dalam konteks membangun dan memperkuat gerakan keesaan kita di Indonesia.
Pewarta: Markus Saragih