Gereja-gereja di Indonesia Diminta Bergandeng Tangan Bantu Mentawai
PGI.OR.ID – Pdt. Dr. Lintje Pellu dari Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyebutkan, perhatian gereja terhadap isu-isu pembangunan, atau khususnya isu-isu sumber daya manusia (SDM) di wilayah-wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) seperti Kepulauan Mentawai, memang harus ditingkatkan.
“Oleh karena itu, perlu ada kerja-kerja kolaboratif antara gereja, antara pemerintah, yayasan-yayasan Kristen dan lain sebagainya, untuk mengoptimalkan pembangunan SDM pada wilayah-wilayah 3T di Indonesia,” ujar Pdt. Linjte, pada pembukaan Sidang MPL PGI yang digelar di Tuapeijat, Ibukota Kabupaten Mentawai, Provinsi Sumater Barat (Sumbar), Jumat (26/1/2024).
Dengan begitu, kata Pdt. Linjte, SDM yang akan tampil nanti, memiliki kualitas yang berkarakter Kristiani dan juga mumpuni, untuk menghadapi era perubahan digitalisasi yang sangat cepat ini.
“Kami sangat mengharapkan bahwa gereja-gereja di Indonesia, bergandengan tangan untuk membantu pembangunan yang terjadi di Mentawai ini,” katanya.
Lintje menuturkan, MPL yang dilaksanakan sekarang di bumi Mentawai ini, pilihan sebagai tuan dan nyonya rumah, bukan pilihan yang secara acak saja dilakukan. Tetapi secara sengaja dan dipersiapkan secara baik.
“Dan kita tahu bahwa pembangunan SDM, pemerataan pendidikan, logistik dan lain sebagainya, masih terbatas untuk Kepulauan Mentawai ini. Dan semoga kehadiran kami yang datang dari ujung timur sampai ke barat. Dari utara sampai selatan, bisa membawa dampak. Bisa berdampak terhadap perkembangan masyarakat dan semua yang ada di kepulauan,” harapnya.
Pihaknya juga, kata Lintje, berharap bahwa jejaring dan relasi yang nanti akan dibangun oleh gereja-gereja yang lain, yang hadir pada persilangan ini, dengan Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM), akan membawa kemajuan kesejahteraan di bumi Mentawai ini.
Ia menyebutkan kerja keras, kerja cerdas dan kerja yang tulus, antara pemerintah dan semua pihak yang ada di wilayah Mentawai ini, akan memperhatikan dan mewujudkan keadilan sosial.
MPL yang dilaksanakan ini, disebut Lintje, memang dilaksanakan pada sebuah konteks sosial politik menjelang Pilpres yang akan digelar bulan depan.
“Kita berharap bahwa event atau sebuah pesta besar demokrasi ini, sebagai gereja kita perlu diingatkan terus-menerus akan panggilan kita, mewujudkan keadilan dan kebenaran di Bumi Pertiwi ini. Agar di tengah-tengah persoalan kebangsaan yang marak, yang semakin menjurus bahkan ke sikap-sikap yang mungkin tidak etis dan lain sebagainya, kita perlu untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran itu,” tuturnya.
Lintje katakan, kita diminta untuk mendukung proses penyelenggaraan dari Pilpres ini, sebagai sarana yang bermartabat dan juga demokratis, untuk memilih pemimpin bangsa yang akan tampil 5 tahun ke depan secara jujur adil dan beretika.
Lebih lanjut menurut dia, Sidang MPL PGI merupakan sebuah sidang kerja, atau sidang tahunan dari gereja-gereja di Indonesia, yang akan memikirkan serta berproses dan kemudian akan memutuskan apa program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan.
“Selain itu, apa juga pandangan-pandangan serta pesan-pesan dari gereja-gereja di Indonesia, untuk menyikapi berbagai problem isu, persoalan, tantangan, khususnya tantangan strategis yang akan dihadapi satu tahun ke depan. Sambil juga menggumuli masalah-masalah politik kemasyarakatan yang ada di Indonesia ini,” ucapnya.(*)