CCA Laksanakan Pelatihan Tata Kelola Penatalayanan yang Baik dalam Pelayanan Paroki
BANDUNG,PGI.OR.ID-Empat puluh calon pendeta dan pemimpin gereja dari berbagai lembaga teologi di seluruh Indonesia dilatih mengenai tata kelola dan penatalayanan yang baik dalam pelayanan paroki lewat lokakarya tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Christian Conference of Asia (CCA) di Bandung, Indonesia.
Lokakarya tentang “Tata Kelola dan Penatalayanan yang Baik dalam Pelayanan Paroki”, yang diselenggarakan atas kerja sama dengan gereja anggota CCA, Gereja Kristen Pasundan (GKP) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) ini, diselenggarakan di kantor pusat GKP, sejak 2- 4 September 2024.
Program tiga hari ini memberikan wawasan kepada para peserta tentang aspek etika dan manajerial kepemimpinan gereja, dengan fokus pada integritas, transparansi, dan akuntabilitas.
Selama program berlangsung, para peserta terlibat dalam diskusi mendalam dan kegiatan kelompok tentang berbagai topik termasuk tata kelola gereja, penatalayanan keuangan, pelayanan pastoral, dan administrasi paroki. Para peserta juga secara kritis memeriksa dan mendiskusikan struktur organisasi dan kebijakan administrasi gereja masing-masing.
Pada sesi pembukaan, Pdt. Dr Henriette Hutabarat-Lebang, Presiden Dewan Gereja Dunia (WCC), menyampaikan presentasi yang menarik tentang “Model-model Kepemimpinan Gereja dan Akarnya dalam Eklesiologi.” Ia menggambarkan bagaimana model-model ini berakar kuat pada prinsip-prinsip Alkitab, menelusuri asal-usulnya hingga ke gereja mula-mula, di mana kepemimpinan bersifat komunal dan partisipatif. Ia juga menekankan bahwa prioritas tertinggi adalah melayani jemaat dan membimbing mereka sebagai gembala yang setia bagi umat Allah.
Pdt. Asigor P. Sitanggang, Kepala Pusat Studi Alkitab di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta, memimpin sesi “Dasar-dasar Alkitab tentang Tata Kelola dan Penatalayanan yang Baik” di mana beliau menjelaskan pentingnya integritas, akuntabilitas, dan transparansi dalam kepemimpinan Kristen. Dia juga memperluas konsep penatalayanan di luar pertimbangan keuangan, yang mencakup kepedulian holistik terhadap jemaat dan lingkungan.
Sesi yang dipimpin oleh Pdt. Indah Sriulina Ginting dari Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta dengan tema “Teologi yang Baik = Tata Kelola yang Baik: Menjadi Pelayan Tuhan,” menyoroti prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan sebagai tugas teologis, yang menghubungkan manajemen yang baik dengan pelayanan rohani dan pastoral. Dengan menekankan bahwa tata kelola yang efektif dimulai dari tata kelola diri sendiri, ia mendorong pemikiran tentang kepemimpinan dalam konteks penatalayanan ilahi.
Pdt. Jimmy Sormin dari PGI berfokus pada “Gereja sebagai Organisasi Kristen”. Ia berpendapat, “Gereja-gereja dibentuk untuk melayani komunitasnya secara efektif dengan menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas. Memimpin dalam konteks organisasi menghadirkan tantangan, tetapi penting untuk tetap setia pada misi dan visi gereja.”
“Nilai-nilai Kontekstual: Prinsip-prinsip Manajemen yang Berkearifan Lokal,” adalah tema sesi yang dipimpin oleh Pdt. Adama Shitie, Sekretaris Umum GKP, di mana beliau menggarisbawahi pentingnya mengontekstualisasikan praktik-praktik tata kelola dan kepemimpinan agar sesuai dengan lanskap sosio-budaya Indonesia yang kaya.
Dengan menggunakan kearifan tradisional, Pdt. Shitie mengilustrasikan bagaimana nilai-nilai lokal dapat diintegrasikan ke dalam pengelolaan sumber daya dan pelayanan gereja, sehingga menumbuhkan rasa kebersamaan dan rasa memiliki di antara jemaat.
John Paul Devakumar, Staf Program CCA, membagikan contoh-contoh upaya CCA dalam memerangi korupsi, sikap curang, dan salah urus sumber daya di dalam gereja-gereja di seluruh Asia. Ia menekankan perlunya mengembangkan pedagogi teologis yang komprehensif untuk tata kelola dan penatalayanan yang baik, yang bertujuan untuk mempersiapkan para pemimpin gereja di masa depan agar dapat memimpin dengan integritas dan transparansi.
Pada sesi penutupan, para peserta mengungkapkan antusiasme mereka untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik di dalam gereja mereka masing-masing setelah menyelesaikan studi teologi mereka dan bahkan mempraktikkannya dalam peran kepemimpinan mahasiswa di seminari dan lembaga pendidikan. (cca.org.hk)