Aksi Peduli PGIW Ditengah Pandemi Covid-19
JAKARTA,PGI.OR.ID-Ditengah pandemi Covid-19, Persekutuan Gereja-Gereja di Wilayah (PGIW) yang ada di sejumlah daerah di Indonesia melakukan aksi peduli. Aksi tersebut tidak hanya berupa pembagian sembako, tetapi juga pembekalan bagi tim relawan. Seperti yang dilakukan oleh PGIW Jambi, PGIW Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselbara), PGIW Lampung, PGIW Sumatera Utara (Sumut) dan PGIW Kalimantan Barat (Kalbar).
Bagi masyarakat terdampak Covid-19, PGIW Jambi menyalurkan bantuan berupa beras kepada masyarakat yang tidak lagi bekerja. Menurut Ketua PGIW Jambi Pdt Tampak Hutagaol, bantuan tersebut tidak hanya diberikan kepada umat Kristen, tetapi juga masyarakat Muslim.
Demikian halnya PGIW Sulselbara. Seperti diinformasikan oleh Ketua PGIW Sulselbara Pdt. Adrie Massie, pihaknya telah melakukan aksi peduli dengan memberikan paket bantuan kepada jemaat GTM, GKSS, GTR, dan GPIL. Bantuan tahap pertama sebanyak 100 paket ini, terdiri dari beras, minyak goreng, Telur, indomie, masker dan disinfektan. Disinfektan merupakan bantuan dari PGI. Direncanakan pula bantuan pelayanan tahap kedua.
Aksi serupa juga dilaksanakan oleh PGIW Lampung dengan memberikan sekitar 245 paket sembako dan 500 paket taqjil. Penyerahan secara simbolis berlangsung di aula pertemuan di Sekolah Alkitab Malam Pelita Lampung, Jl.Urip Sumoharjo 39 Bandarlampung. Aksi yang dinamai Peduli Kasih Bersama Melawan Corona ini, dilakukan bersama-sama dengan Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Wilayah Lampung, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bandar Lampung, serta aras Gereja.
Pembagian 245 paket sembako dan taqjil 500 paket ini rencana akan dilakukan bertahap untuk warga sekitar Gereja, masyarakat dan pasien kelas III rumah sakit yang ada di Bandarlampung. Tidak hanya itu, direncanakan pula pembagian masker dan alat pelindung diri (APD) di beberapa rumah sakit.
Menurut Ketua Umum PGI Wilayah Lampung, Pendeta Christia P Poetro, aksi ini terjadi karena terpanggil untuk ikut serta meringankan beban masyarakat yang akan dibagikan kepada masyarakat terdampak covid-19 di sekitar lingkungan gereja berupa sembako, taqjil dan kebutuhan lainnnya pada tanggal 1dan 8 Mei 2020.
Sedangkan PGIW Sumut melakukan aksi pembagian sembako kepada masyarakat di sekitar wilayah kantor PGIW Sumut, supir angkot, ojol, dan penarik becak. Ketua Umum PGIW Sumut Bishop Darwis Manurung menyatakan, kegiatan ini merupakan program perayaan Paskah yang mengusung tema Kebangkitan Kristus Membawa Harapan Baru. Maka, diharapkan melalui pemberian sembako ini dapat meringankan beban ekonomi warga terdampak Covid-19, juga sebagai stimulus bagi yang lainnya, supaya peduli terhadap sesama manusia, termasuk gereja di Sumut dan dermawan lainnya.
Sementara itu, juga sebagai wujud dari aksi peduli, PGIW Kalbar melakukan pembekalan kepada tim relawan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kalbar. Ketua PGIW Kalbar, Pdt. Paulus Ajong menjelaskan, tim relawan tersebut merupakan perwakilan dari PGIW, GMKI, dan GAMKI, yang dilatih bagaimana melakukan penyemprotan disinfektan di rumah-rumah ibadah lintas agama, sekolah, asrama dan panti asuhan.
Tak bisa dipungkiri virus corona mengguncang peradaban manusia di dunia. Setiap negara melalui otoritasnya meminta rakyatnya untuk tetap di rumah, menjaga jarak baik secara fisik (physical distancing) maupun sosial (social distancing) bahkan melakukan lockdown (karantina wilayah) untuk menghambat penyebaran virus corona. Bukan hanya sekadar imbauan tetapi peraturan dan larangan keras untuk melakukan aktivitas di luar rumah.
Virus corona yang mewabah di berbagai penjuru dunia dan langkah-langkah preventif yang dilakukan tentu menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat dunia. Diakui atau tidak banyak pihak yang merasakan dampak negatif dari pandemi virus corona saat ini. Pendapatan masyarakat jelas berkurang, terutama mereka yang berpenghasilan harian seperti buruh harian, pedagang kaki lima, ojek online, tukang parkir, dan lainnya.
Dalam imbauan untuk gereja peduli terhadap sesama pada masa pandemi Covid-19 yang dikeluarkan beberapa waktu lalu, MPH-PGI mengimbau agar gereja-gereja mengembangkan “Diakonia Karitatif Antarkeluarga.” Mendorong warga Jemaat yang berkelebihan maupun berkecukupan secara finansial/materiil untuk menolong keluarga-keluarga yang berkekurangan dan mengalami dampak buruk ekonomi dari situasi ini.
Diakonia tersebut tidak terbatas bagi warga Gereja, kiranya dapat disalurkan pula kepada sesama lainnya (antariman), agar di balik situasi yang tidak bersahabat ini dapat terbangun solidaritas kemanusiaan dan kedamaian di tengah masyarakat. Salah satu bentuk dari Diakonia ini adalah “Gerakan 3M” (Memberi Mereka Makan). Gerakan ini berangkat dari perkataan Yesus kepada para murid di tengah berbagai penolakan dan krisis yang terjadi pada saat itu.
Hal ini sekaligus menjadi bukti kesaksian Gereja di tengah berbagai tantangan dan pergumulan bangsa, serta kontribusi nyata Gereja dalam mendukung program pemerintah untuk jaring pengamanan sosial (social safety net).
Pewarta: Markus Saragih