Aksi Peduli Korban Bencana
JAKARTA, PGI.OR.ID – Korban akibat gempa 6,2 Magnito yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari di Sulawesi Barat terus bertambah. Data menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada MInggu (17/1) dini hari menyebutkan korban meninggal dunia 56 orang. Rinciannya, 47 orang meninggal di Kabupaten Mamuju dan 9 orang meninggal di Kabupaten Majene, demikian disampaikan Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, di laman situs BNPB.
Secara khusus Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) berkoordinasi dengan sejumlah gereja di Sulawesi Barat untuk bisa memberikan bantuan dan berkoordinasi pula dengan sejumlah pihak untuk dapat membantu warga yang menjadi korban. Keprihatinan dan duka yang mendalam juga disampaikan Majelis Pekerja Lengkap PGI dengan kejadian tersebut.
PGI lewat Biro Penangan Risiko Bencana (PRB) menggalang bantuan lewat aksi Peduli Korban Gempa Sulawesi Barat dengan berdoa bersama dan menggalang bantuan melalui rekening Mandiri : 006.006.000.034.0 dan rekening BNI di nomer 000.893.266.1 atas nama Persekluruan Gereja-gereja di Indonesia dengan mencantumkan kode unik “62” di akhir jumlah donasi. (contoh Rp.100.062).
Data dari BNPB juga menyebut warga yang luka-luka berjumlah 637 korban di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan. Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap. Kondisi aliran listrik dan air telah berjalan normal di beberapa wilayah di dua kabupaten itu.
Bencana di Kalsel dan Manado
Bencana juga terjadi di Kalimantan Selatan. BNPB mendata sebanyak 7 Kabupaten/Kota terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong. Hal ini berdasarkan data yang dihimpun pada pada 16 Januari 2021 pukul 10.00 WIB.
Di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), akibat banjir dan longsor yang terjadi mengakibatkan 5 orang meninggal dan ratusan orang mengungsi. Raditya Jati menambahkan, bencana yang terjadi di Sulut menyebabkan lima orang meninggal dunia, satu orang hilang masih dalam pencarian serta 500 jiwa mengungsi yang masih dalam proses pendataan. Banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil pada Sabtu (16/1) pukul 15.09 WITA dengan tinggi muka air sekitar 50 Cm sampai 3 M.
Wilayah-wiaya yang berdampak di Kota Manado, antara lain Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil dan Kecamatan Wenang.
Pantauan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kota Manado berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir. BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada di tengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021.
Pewarta : Phil